Mesopotamia
Mesopotamia adalah daerah yang berada di antara sungai Eufrat dan sungai Tigris. kata mesopotamia berasal dari kata yunani yakni mesos artinnya tengah dan potamos artinya sungai . Bangsa yang menduduki Mesopotamia adalah bangsa Sumeria , bangsa ini mulai mengenal tulisan yang disebut tulisan paku yang di ukir ke dalam tanah liat yang di keringkan. Bangunan rumah mereka berasal dari bata karena mereka sulit mencari batu.bansa sumeria sendiri beragam politeisme (percaya terhadap banyak tuhan datu dewa) dewanya antara lain Anu yang berarti dewa langit, Ea dewa air dan Enlil dewa bumi . dewa Enlil dipercaya oleh bansa sumeria dewa yang paling berkuasa.
Pada tahun 3000 SM berdirilah negara- negara kota diantaranya yaitu Ur. Larsa dan Lagasy. Mereka berperang satu sama lain untuk memiliki kekasaan penuh di mesopotamia hilir yang berlangsung selama kira-kira 500 tahun. Karena peperangan ini pertahan mereka semakin melemah dan akhirnya serbuan dari bangsa lain pun berdatangan mulai dari bangsa akkadia yang dipimpin raja Sargon menaklukkan Sumeria pada tahun 2350 SM selang slama kira- kira 400 tahun bangsa Akkadia ditaklulkkan oleh bangsa Amorit kekuasaan memusat ke Babilon, Babilonia menjadai sebutan yang umum bagi Mesopotamia di karanakan pemerintahan nyua yang memusat di Babilon . Bangsa Amorit ini melakukan perubahan ynag besar di Mesopotaia dinataranya dewa yang dipersaya di Mesopotamia berubah yang dahulunya dewa Enlil yang paling berkuasa beruban menjadi dewa Marduk dewa dari bangsa Amrorit bahkan dewa ini depercaya oleh bangsa lain seperti bangsa Kassit sampai bangsa persia. Lalu bangsa Amorit di gantikan oleh bangs Akkadia yang dipimpin oleh Hammurabi yang berlangsung sinkat antara tahun 1700 Sm sampai 1000 sm . pada massa pemerintahannya raja Hammurabi mengeluarkan Undang- undang yang berdasarkan azas pembalasan :"mata di balas oleh mata gigi di balas gigi " keadilan dinggap terpenuhi jika setiap perbuatan di balas dengan setimpal atas perbuatan yang dilakukan.
lalu bangsa ini di gantikan oleh bangsa Asiria yang terkenal kejam . Bangsa ini mampu membuat Imperium yang besar yakni Kemaharajaan batas imperiumnya meliputi seluruh Mesopotamia dan Mesir sebagai jajahannya. Namun bangsa Asiria yang terkenal kejam itu memiliki raja yang baik bernama Asurbanipal yang mempunyai perpustakaan di Istananya menyimpan kira- kira 200 lempeng tulisan paku.
bangsa ini berakhir kekuasaanya ketika dipimpin oleh raja Esarhaddon (681-669 SM) yang memusat di Nineveh. di sebab kan oleh pemberontakkan oleh gabuangan bangsa- bangsa antara lain khaldea dan babilonia dan pasukkan Nebukhadnezer Nineveh pun berhasil di taklukkan, keadaan babilonia kembali seperti semula dan Nebukhadnezer (605-562 sm) yang menjadi raja yang memiliki taman bergantung atau sering di sebut "taman gantung bailonia" yang dipersembahkan untuk istrinya, taman ini juga termasuk kedalam 7 keajaiban dunia. Namaun kekuasaaannya tidak berlangasung lama karena di srbu oleh bangsa Persia dan Imperiumnya meluas
Monday, June 27, 2011
Saturday, June 25, 2011
Puisi Anak Kedokteran
Hari itu, ketika tubuhku pada metabolisme nya
yang terendah...
Mataku berakomodasi tak percaya...
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??
Dalam sms mu...
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu...
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP...
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin...
Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi
fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar
seluruh discuss vertebralis ku berkata...
"Setiap cardiac outputku membutuhkan
pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus mu merangsang
saraf simpatisku."
"Ucapan selamat malammu laksana diazepam...
Ucapan "jangan menangis, sayang"mu bagaikan
valium bagiku...
Dan ketika kau pergi...terasa bagaikan
imunosupresi untukku..."
Apa yang terjadi padaku??
Cinta kau bilang??
Tak pernah kudengar Dorland mengucapkannya...
Di jurnal mana aku bisa memperoleh Randomised
Control Trial dengan Double Blind tentang nya??
Diagnosa aku...
Infus aku dengan cairan elektrolit "aku milikmu"...
Dan kita akan mengaktivasi seluruh sistem organ
kita bersama-sama...
Sampai brain stem death memisahkan kita...
yang terendah...
Mataku berakomodasi tak percaya...
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??
Dalam sms mu...
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu...
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP...
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin...
Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi
fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar
seluruh discuss vertebralis ku berkata...
"Setiap cardiac outputku membutuhkan
pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus mu merangsang
saraf simpatisku."
"Ucapan selamat malammu laksana diazepam...
Ucapan "jangan menangis, sayang"mu bagaikan
valium bagiku...
Dan ketika kau pergi...terasa bagaikan
imunosupresi untukku..."
Apa yang terjadi padaku??
Cinta kau bilang??
Tak pernah kudengar Dorland mengucapkannya...
Di jurnal mana aku bisa memperoleh Randomised
Control Trial dengan Double Blind tentang nya??
Diagnosa aku...
Infus aku dengan cairan elektrolit "aku milikmu"...
Dan kita akan mengaktivasi seluruh sistem organ
kita bersama-sama...
Sampai brain stem death memisahkan kita...
Sketsa Kehilangan
Ku ayunkan kakiku menyusuri setiap sudut desa kecil ini. Setiap lorongnya aku susuri. Tapi anak-anakku belum juga aku temukan. Padahal aku baru melahirkan mereka kemarin.
Desa ini sudah ditinggalkan. Hanya ada aku yang masih berkutat dengan pencarian anak-anakku. Kemarin orang-orang berlalu-lalang membawa harta benda, keluarga, dan tentunya anak-anak mereka. Pikiranku kembali kupusatkan pada pencarian anak-anakku. Beberapa pasang lingkaran berkilau di ujung lorong memancingku untuk berlari ke arahnya, berharap itu kilauan mata anak-anakku. Tapi bukan.
Rasanya semakin larut aku semakin sulit bernafas. Rambut-rambutku juga mulai rontok dengan sendirinya.Telingaku terus berdengung. Semoga aku tidak tuli. Tapi di sela gemuruh dan dengungan yang memenuhi telingaku, suara rintihan bocah terselip.
***
Bocah ini berjalan mengiringi langkah kakiku. Bocah ini sering tersandung karena gelap dna hampir menindihku. Aku benci itu. Ah, aku terlalu berlebihan. Bocah ini cerewet sekali, dari ceritanya aku tau bahwa bocah ini bernama Ian. Aku dan ian berjalan menjauhi gunung Merapi yang semakin marah.
Aku berhenti memanggil anak ini dengan sebutan ‘bocah’. Dia tidak seburuk yang aku ceritakan. Sekarang sudah subuh. Kami melakuki perjalanan yang cukup panjang semalam. Aku sempat berada digendongannya yang hangat. Mengingatkanku pada majikanku.
Aku menjilat beberapa bagian tubuhku, menunggu Ian yang sedang menjalankan ibadah sholat subuh. Kami menemukan surau yang hampir runtuh, namun masih layak. Aku kagum sekaligus kasihan pada anak ini. Bagaimana tidak, ia hanya anak berumur sepuluh tahun yang menyelamatkan diri dari bencana dan harus kehilangan keluarganya.
“Pus....” Aku mendongak untuh melihatnya yang berdiri di hadapanku. Tampan, tapi matanya cekung. Andai saja aku bisa menyuruhnya tidur dan beristirahat. Tapi yang keluara hanya eaonganku.
***
Aku merindukannya. Sudah satu minggu rupanya. Ya, satu minggu lalu Ian bertemu ibunya. Aku mengikuti mereka selama beberapa jam dan terpisah. Hariku benar-benar sepi. Aku lelah. Aku sudah menyerah dalam pencarian anak-anakku.
Belaian angin membuat rambutku yang pendek ini bergoyang seperti rumput yang aku lihat dihadapanku. Cukup lama aku melamun memangdang ------- eh, sepertinya mataku menangkap dua sosok sepertiku. Mirip. Dua sosok itu menggeliat di dekat kaki seorang bocah yang berjongkok membelakangiku.
***
Majikanku sudah meninggal dan jenazahnya ditemukan di temukan bersama anak-anakku. Bayi-bayi kecil yang menggeliat dalam kotak yang dibbawanya.Aku mendengar hal ini dari Ian, seorang anak kecil yang bermain dengan anak-anakku tempo hari. Anak-anakku sudah bersamaku. Begitu juga dengan Ian yang terpisah dengan ibunya.
Pagi ini Ian duduk beralaskan rumput dengan kristal beningnya. Kulihat matanya pun demikian, meneteskan kristal bening yang terkena pancaran cahaya matahari pagi. Aku duduk di sampingnya, merasakan rasa kehilangannya.
***
“Adik kenapa menangis?” tanya semorang wartawan muda sebuah surat kabar. Dapat ku ketahui dari tanda pengenal yang ia kenakan.
Ian diam saja. Dan beberapa detik berikutnya wartawan muda itu melanjutkan, “ah, atau kakak perlihatkan gambar-gambar pemandangan saja? Indah sekali dik. Sebentar ya....”
Ian hanya mengangguk. Wartawan muda itu dengan cekatan membuka gambar-gambar koleksinya. Aku ikut menngintip dan terlonjak kaget saat Ian meneriakkan mamanya. Kontan saja wartawan muda itu ikut terkejut. Ian terus menangis dan wartawan muda itu menenangkan Ian.
“Mama, kak... Itu baju yang mama pakai,” raung Ian sambil menunjuk laptop wartawan muda itu.
Seperti tersambar petir, wartawan itu sadar dan menekan tombol untuk melihat foto yang kami lihat sebelumnya. Aha! Aku tau sekarang. Foto wanita paruh baya yang tergeletak itu adalah ibu Ian. Sudah terbujur kaku. Wajahnya tak dapat dikenali. Baju yang di kenakan sebagian besar tertutup abu, namun masih nampak cukup jelas.
***
Aku mengisi hari-hari yang Ian lalui di pengungsian. Kami terurus di sini. Dan kini anak-anakku sudah cukup besar. Ian menjadi majikan yang baik bagiku dan anak-anakku. Andai aku bisa mengasuhnya, menjadi ibunya. Tapi aku hanya seekor kucing yang luluh hatinya karena manusia. Semua anak dan cucuku, serta keturunanku akan menemani Ian melanjutkan perjalanannya, aku berjanji. Aku mulai dengan menitipkan anak-anakku pada Ian dan aku yakin mereka akan bersama. Karena mungkin aku akan pergi besok.
Desa ini sudah ditinggalkan. Hanya ada aku yang masih berkutat dengan pencarian anak-anakku. Kemarin orang-orang berlalu-lalang membawa harta benda, keluarga, dan tentunya anak-anak mereka. Pikiranku kembali kupusatkan pada pencarian anak-anakku. Beberapa pasang lingkaran berkilau di ujung lorong memancingku untuk berlari ke arahnya, berharap itu kilauan mata anak-anakku. Tapi bukan.
Rasanya semakin larut aku semakin sulit bernafas. Rambut-rambutku juga mulai rontok dengan sendirinya.Telingaku terus berdengung. Semoga aku tidak tuli. Tapi di sela gemuruh dan dengungan yang memenuhi telingaku, suara rintihan bocah terselip.
***
Bocah ini berjalan mengiringi langkah kakiku. Bocah ini sering tersandung karena gelap dna hampir menindihku. Aku benci itu. Ah, aku terlalu berlebihan. Bocah ini cerewet sekali, dari ceritanya aku tau bahwa bocah ini bernama Ian. Aku dan ian berjalan menjauhi gunung Merapi yang semakin marah.
Aku berhenti memanggil anak ini dengan sebutan ‘bocah’. Dia tidak seburuk yang aku ceritakan. Sekarang sudah subuh. Kami melakuki perjalanan yang cukup panjang semalam. Aku sempat berada digendongannya yang hangat. Mengingatkanku pada majikanku.
Aku menjilat beberapa bagian tubuhku, menunggu Ian yang sedang menjalankan ibadah sholat subuh. Kami menemukan surau yang hampir runtuh, namun masih layak. Aku kagum sekaligus kasihan pada anak ini. Bagaimana tidak, ia hanya anak berumur sepuluh tahun yang menyelamatkan diri dari bencana dan harus kehilangan keluarganya.
“Pus....” Aku mendongak untuh melihatnya yang berdiri di hadapanku. Tampan, tapi matanya cekung. Andai saja aku bisa menyuruhnya tidur dan beristirahat. Tapi yang keluara hanya eaonganku.
***
Aku merindukannya. Sudah satu minggu rupanya. Ya, satu minggu lalu Ian bertemu ibunya. Aku mengikuti mereka selama beberapa jam dan terpisah. Hariku benar-benar sepi. Aku lelah. Aku sudah menyerah dalam pencarian anak-anakku.
Belaian angin membuat rambutku yang pendek ini bergoyang seperti rumput yang aku lihat dihadapanku. Cukup lama aku melamun memangdang ------- eh, sepertinya mataku menangkap dua sosok sepertiku. Mirip. Dua sosok itu menggeliat di dekat kaki seorang bocah yang berjongkok membelakangiku.
***
Majikanku sudah meninggal dan jenazahnya ditemukan di temukan bersama anak-anakku. Bayi-bayi kecil yang menggeliat dalam kotak yang dibbawanya.Aku mendengar hal ini dari Ian, seorang anak kecil yang bermain dengan anak-anakku tempo hari. Anak-anakku sudah bersamaku. Begitu juga dengan Ian yang terpisah dengan ibunya.
Pagi ini Ian duduk beralaskan rumput dengan kristal beningnya. Kulihat matanya pun demikian, meneteskan kristal bening yang terkena pancaran cahaya matahari pagi. Aku duduk di sampingnya, merasakan rasa kehilangannya.
***
“Adik kenapa menangis?” tanya semorang wartawan muda sebuah surat kabar. Dapat ku ketahui dari tanda pengenal yang ia kenakan.
Ian diam saja. Dan beberapa detik berikutnya wartawan muda itu melanjutkan, “ah, atau kakak perlihatkan gambar-gambar pemandangan saja? Indah sekali dik. Sebentar ya....”
Ian hanya mengangguk. Wartawan muda itu dengan cekatan membuka gambar-gambar koleksinya. Aku ikut menngintip dan terlonjak kaget saat Ian meneriakkan mamanya. Kontan saja wartawan muda itu ikut terkejut. Ian terus menangis dan wartawan muda itu menenangkan Ian.
“Mama, kak... Itu baju yang mama pakai,” raung Ian sambil menunjuk laptop wartawan muda itu.
Seperti tersambar petir, wartawan itu sadar dan menekan tombol untuk melihat foto yang kami lihat sebelumnya. Aha! Aku tau sekarang. Foto wanita paruh baya yang tergeletak itu adalah ibu Ian. Sudah terbujur kaku. Wajahnya tak dapat dikenali. Baju yang di kenakan sebagian besar tertutup abu, namun masih nampak cukup jelas.
***
Aku mengisi hari-hari yang Ian lalui di pengungsian. Kami terurus di sini. Dan kini anak-anakku sudah cukup besar. Ian menjadi majikan yang baik bagiku dan anak-anakku. Andai aku bisa mengasuhnya, menjadi ibunya. Tapi aku hanya seekor kucing yang luluh hatinya karena manusia. Semua anak dan cucuku, serta keturunanku akan menemani Ian melanjutkan perjalanannya, aku berjanji. Aku mulai dengan menitipkan anak-anakku pada Ian dan aku yakin mereka akan bersama. Karena mungkin aku akan pergi besok.
Malam Tertatih
Suara derap langkah orang yang membuka pintu membuatku terbangun. Cahaya temaran lampu lima watt teras menerangi sosok tersebut. Membantu mataku untuk lebih jelas melihatnya. Sudah ku duga, itu adalah sosok majikanku. Aku beranjak, menggeliat, dan mengendus kakinya. Membuatnya berjongkok dan menggendongku sebelum akhirnya masuk. Kami hanya berdua di sini. Di rumah kontrakan kecil yang hanya punya satu kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur. Halaman belakang merupakan tempat kesukaanku. Tempatku mengejar capung dan kadang memakan rumput. Rumput di pagi hari selalu membuatku bersin karena kristalnya yang bening.
Malam ini aku tidur di dalam rumah. Biasanya aku lebih memilih mencari tikus di gorong-gorong. Malam yang dingin ini membuatku memilih meringkuk di kaki majikanku. Denyut nadinya yang berirama dengan detak jantungku membuatku nyaman.
Sial, cicitan tikus itu mengganggu tidurku. Merangsang cacing di perutku untuk bernyanyi. Aku menggeliat dan melompat turun. Ku endus salah satu tangan majikanku yang jatuh dari tempat tidur. Lengannya yang terkulai mulai banyak bekas sayatan. Dari yang kecil, kira-kira dua cm, hingga yang hampir melingkari lengannya. Apakah itu aib bagi manusia? Sehingga majikanku selalu memakai baju berlengan panjang.
Sudahlah, tikus buruanku sudah terdengar menjauh. Aku berlari kesana kemari dan hanya mendapat kelelahan. Ruangan ini gelap karena lampu yang telah padam. Namun tetap saja aku bisa melihat dengan jelas.
Beruntung sekali aku diciptakan sebagai kucing, bukan tikus yang hanya akan dikejar-kejar kucing atau manusia yang suka menyayat kulitnya.
Majikanku berubah sejak pria yang hendak ku putuskan urat kakinya itu datang kerumah. Mereka tampak sangat jelas merahasiakan sesuatu. Bagaimana tidak, pria itu menyuruh majikan untuk mengeluarkanku dan mengunci rumah, seolah aku akan berlari ke alun-alun kota dan berteriak membeberkan pembicaraan mereka. Yang benar saja, aku hanya seekor kucing. Hal itu membuat tersinggung. Aku memang kucing kampung, tapi aku punya harga diri dan kewajiban melindungi majikanku.
Majikanku sering mengupat sambil menelan beberapa pil. Pil yang diberikan pria tidak ramah pada malam itu mungkinkah pria itu dokter? Sepertinya tidak.
Sudah 2 hari ini majikan mengacuhkanku dan tidak memberiku makan. Mungkin sedang banyak tugas di sekolahnya. Repotnya menjadi manusia yang harus belajar setiap hari. Atau mungkin uangnya sudah habis. Yah, namanya saja anak rantau. Tidak bisa mengatur pengeluaran, salah-salah malah kehabisan uang. Tapi aku maklum saja. Asalkan aku masih bisa merasakan denyut nadi di kakinya yang berirama dan tidur dekat tubuhnya yang hangat.
Sore ini hujan lebat. Aku sedang mengamati air hujan yang menusuk, merembes ke dalam tanah. Apakah akan merasakan sakit bila menjadi tanah yang dihujam jutaan tetes air hujan?
Majikanku sedang tidur di sofa. Sebenarnya sofa kami hanya berupa kursi panjang dari kayu dan dilapisi tumpukan kain oleh majikanku.
Tetes air hujan menghipnotisku hingga tak sadarkan diri. Aku terbangun saat mendengar teriakan dari dalam rumah. Suara teriakannya aneh. Tak lain dan tak bukan adalah majikanku. Aku buru-buru berlari masuk tanpa sempat menggeliat seperti ritual bangun tidurku biasanya. Kudapati majikanku berjongkok di atas sofa sambil memegang sapu. Lagaknya seperti pemancing hebat. Begitu aku mencoba mendekat, ia berteriak melarangku untuk mendekat. Dan kau tahu alasannya? Sangat konyol. Yang ada dipikirannya, lantai tempatku berpijak merupakan lautan. Dan ia adalah pemancingnya. Memancing ikan hiu. Sebenarnya ada apa dengan manusia ini?
Malam ini majikanku pulang membawa ikan bandeng segar untukku. Aku nebghabiskan kepalanya dan menyimpan sisanya untuk nanti. Rupanya majikanku sudah punya rezeki. Setelah kenyang dan selesai menjilati beberapa bagian tubuhku, aku memanjat sofa dan merapat ke kaki majikanku yang sudah tidur sejak pulang tadi. Meringkuk di kakinya selalu membuatku nyaman. Baru beberapa detik ku sandarkan kepalaku pada kakinya, rasa hangat itu kian hilang. Ku dengarkan dengan seksama denyut di kakinya. Samar sekali. Bahkan sebenarnya hanya detak jantungku yang terdengan. Tidak ada irama. Yang ada hanya dingin yang mencekam.
Malam ini aku tidur di dalam rumah. Biasanya aku lebih memilih mencari tikus di gorong-gorong. Malam yang dingin ini membuatku memilih meringkuk di kaki majikanku. Denyut nadinya yang berirama dengan detak jantungku membuatku nyaman.
Sial, cicitan tikus itu mengganggu tidurku. Merangsang cacing di perutku untuk bernyanyi. Aku menggeliat dan melompat turun. Ku endus salah satu tangan majikanku yang jatuh dari tempat tidur. Lengannya yang terkulai mulai banyak bekas sayatan. Dari yang kecil, kira-kira dua cm, hingga yang hampir melingkari lengannya. Apakah itu aib bagi manusia? Sehingga majikanku selalu memakai baju berlengan panjang.
Sudahlah, tikus buruanku sudah terdengar menjauh. Aku berlari kesana kemari dan hanya mendapat kelelahan. Ruangan ini gelap karena lampu yang telah padam. Namun tetap saja aku bisa melihat dengan jelas.
Beruntung sekali aku diciptakan sebagai kucing, bukan tikus yang hanya akan dikejar-kejar kucing atau manusia yang suka menyayat kulitnya.
Majikanku berubah sejak pria yang hendak ku putuskan urat kakinya itu datang kerumah. Mereka tampak sangat jelas merahasiakan sesuatu. Bagaimana tidak, pria itu menyuruh majikan untuk mengeluarkanku dan mengunci rumah, seolah aku akan berlari ke alun-alun kota dan berteriak membeberkan pembicaraan mereka. Yang benar saja, aku hanya seekor kucing. Hal itu membuat tersinggung. Aku memang kucing kampung, tapi aku punya harga diri dan kewajiban melindungi majikanku.
Majikanku sering mengupat sambil menelan beberapa pil. Pil yang diberikan pria tidak ramah pada malam itu mungkinkah pria itu dokter? Sepertinya tidak.
Sudah 2 hari ini majikan mengacuhkanku dan tidak memberiku makan. Mungkin sedang banyak tugas di sekolahnya. Repotnya menjadi manusia yang harus belajar setiap hari. Atau mungkin uangnya sudah habis. Yah, namanya saja anak rantau. Tidak bisa mengatur pengeluaran, salah-salah malah kehabisan uang. Tapi aku maklum saja. Asalkan aku masih bisa merasakan denyut nadi di kakinya yang berirama dan tidur dekat tubuhnya yang hangat.
Sore ini hujan lebat. Aku sedang mengamati air hujan yang menusuk, merembes ke dalam tanah. Apakah akan merasakan sakit bila menjadi tanah yang dihujam jutaan tetes air hujan?
Majikanku sedang tidur di sofa. Sebenarnya sofa kami hanya berupa kursi panjang dari kayu dan dilapisi tumpukan kain oleh majikanku.
Tetes air hujan menghipnotisku hingga tak sadarkan diri. Aku terbangun saat mendengar teriakan dari dalam rumah. Suara teriakannya aneh. Tak lain dan tak bukan adalah majikanku. Aku buru-buru berlari masuk tanpa sempat menggeliat seperti ritual bangun tidurku biasanya. Kudapati majikanku berjongkok di atas sofa sambil memegang sapu. Lagaknya seperti pemancing hebat. Begitu aku mencoba mendekat, ia berteriak melarangku untuk mendekat. Dan kau tahu alasannya? Sangat konyol. Yang ada dipikirannya, lantai tempatku berpijak merupakan lautan. Dan ia adalah pemancingnya. Memancing ikan hiu. Sebenarnya ada apa dengan manusia ini?
Malam ini majikanku pulang membawa ikan bandeng segar untukku. Aku nebghabiskan kepalanya dan menyimpan sisanya untuk nanti. Rupanya majikanku sudah punya rezeki. Setelah kenyang dan selesai menjilati beberapa bagian tubuhku, aku memanjat sofa dan merapat ke kaki majikanku yang sudah tidur sejak pulang tadi. Meringkuk di kakinya selalu membuatku nyaman. Baru beberapa detik ku sandarkan kepalaku pada kakinya, rasa hangat itu kian hilang. Ku dengarkan dengan seksama denyut di kakinya. Samar sekali. Bahkan sebenarnya hanya detak jantungku yang terdengan. Tidak ada irama. Yang ada hanya dingin yang mencekam.
HIJRAH
Suara alunan lagu dari radio membuat batinku terasa nyaman sekali. Aku berbaring didekat kakinya, di keset empuk kotak-kotak merah biru kesayanganku. Aku berbaring dalam kehangatan, sambil mengenang malam-malam yang sudah aku lewati. Malam-malam di bawah bentangan langit berselimutkan bintang-bintang. Malam-malam yang dingin ditemani bulan dan malam-malam saat aku belum menemukan Faisal. Saat aku belum setua ini.
Sekian malam yang kuhabiskan untuk mencari Faisal. Suara-suara indah dari radio terus berganti, aku bangun perlahan-lahan, menarik kedua kaki depanku dan menggeliat. Lalu kembali kurebahkan diri di keset. Faisal tersenyum sayang padaku dari kursinya.
Bagi kucing tua sepertiku, kehangatan sangatlah penting. Mungkin begitu juga bagi kucing-kucing lain. Tapi entahlah, sebab tidak semua kucing berpendapat sama. Dan yang jelas, tidak semua kucing memiliki pengalaman yang sama. Aku sudah mengenal banyak kucing. Aku pernah mengenal kucing yang hidupnya serba berkecukupan, selalu makan makanan enak, tiduk di tempat tidur empuk dan pergi ke salon. Aku juga pernah mengenal kucing yang sinar matanya redup, pandangan sayunya menggambarkan sebuah kerinduan pada kehangatan di dalam rumah. Aku pernah juga kenal kucing-kucing yang diperlakukan kejam oleh manusia, kucing-kucing yang mencuri ikan. Dan kucing-kucing yang mengais tempat sampah. Aku pernah mengenal kucing-kucing itu, dan aku pernah mengalami semua yang mereka alami.
***
Malam ini hujan. Udara dingin menggigit. Selama berminggu-minggu seekor kucing bisa melihat uap embusan nafasnya sepanjang malam, bahkan sepanjang siang. Kebun-kebun basah. Air tergenang di mana-mana dan nampak kelabu. Dengkungan katak terdengar di penjuru tempat. Suaranya masih terngiang-ngiang di kepalaku sepanjang hari. Andai saja ini musim kemarau, pasti keadaannya tidak seperti ini. Udara dipenuhi suara-suara dengung serangga, kura-kura berjemur di bawah panas matahari, ikan-ikan berenang diantara tumbuhan air. Kulitnya mengilap diterpa cahaya matahari. Dan malamnya aku bisa menggeliat untuk merenggangkan tubuhku. Malam musim dingin ini lain. Aku hanya bisa meringkuk kedinginan, memeluk kaki belakangku dengan kaki depanku, sambil mendengar tetesan air hujan di emperan toko yang sepertinya sudah bangkrut ini.
Ribuan tetes air dari langit ini menghambatku untuk mencari keluarga majikanku yang hilang. Aku masih mencari rumah baru mereka. Bodoh sekali aku keluar dari mobil saat mereka mengisi bahan bakar. Mereka tidak mengetahui kejadian yang terjadi padaku ini. Alhasil aku kehilangan mereka. Untunglah aku pernah diajak ke rumah baru yang hendak mereka tempati. Memang saat itu pembangunan rumah belum selesai. Baru jadi setengahnya. Mereka hanya mengunjungi.
Aku berada di gendongan anak perempuan keluarga ini. Kulongokkan kepalaku ke jendela melihat jalan sepanjang perjalanan. Cukup jauh. Atau bisa disebut jauh sekali bagiku. Satu jam lebih perjalanan kami. Mungkin sekitar enampuluh kilometer. Aku tidak pintar berhitung dan mengira-ingira. Tapi untunglah aku pintar mengingat rute jalan. Lantas bagaimana jika enampuluh kilometer dan ditempuh dengan cepat? Sepertinya aku ragu.
Ada empat orang dalam keluarga majikanku. Aku tahu anak-anak manusia biasanya sekali lahir tidak banyak seperti anak kucing, melainkan hanya satu atau dua seperti anak kerbau. Kedua orangtua dalam keluarga majikanku ini mempunyai dua anak. Si sulung laki-laki, sedangkan adiknya perempuan. Lambat laun aku jadi tahu nama keduanya. Aku paling dekat dengan yang perempuan, walaupun sering kesal dengan suaranya yang amat berisik. Aku juga baru mengenalnya setelah usiaku beberapa bulan.
Sebenarnya bisa saja aku mencari majikan baru atau tinggal menjadi kucing liar. Namun aku menyayangi keluarga ini. Saudaraku pun ikut serta dengan mereka. Aku merindukannya. Merindukan keluarga majikanku dan saudaraku.
Aku dilahirkan bersama tiga saudaraku yang lain. Dua diantara mereka mati dimakan kucing jantan liar yang berkeliaran di sekitar rumah kami. Sedang ibuku, ia mati tertabrak mobil.
Ah, hujan masih saja menyelimuti bumi. Aku sudah sangat lelah. Seperti yang kubilang tadi, musim hujan nan dingin begini suara dengkungan katak terdengar dimana-dimana, sebagai melodi pengantar tidurku. Aku menggeliat dan kurebahkan kembali badanku. Ku dengarkan suara tetesan air hujan yang menusuk kedalam tanah, menghipnotisku untuk terlelap.
***
Aku memandang penuh kerinduan pada jendela kaca yang berembun, bekas hujan yang baru saja reda. Terdapat wanita paruh baya yang sedang sibuk menyiapkan makanan. Semburat sinar senja sudah menghilang beberapa jam yang lalu. Hari sudah gelap. Ku dekati rumah itu, berharap seseorang membukakan pintu dan mempersilakanku masuk. Aku melamun. Suara derit pintu di depanku membuyarkan lamunanku. Anak laki-laki yang melihatku langsung saja mengangkat tubuhku, membawaku masuk dan kembali menutup pintu. Rumah ini memberikanku kehangatan. Wanita paruh baya yang tadi ku lihat menyambut kedatanganku. Ku balas sapaannya dengan eongan lembutku. Aku ditidurkan di dapur. Kehangatan di tengah lelahku membuat aku tertidur.
Sekitar tengah malam aku terbangun. Ku edarkan pandanganku dalam gelap ruangan ini dan menangkap benda bulat yang berkilau dan melayang. Nafasku tercekat di kerongkongan. Benda bulat berkilau dan melayang itu menghampiriku. Aku berjalan mundur perlahan. Tiba-tiba saja pemilik benda itu menerkamku. Ternyata sepasang mata milik seekor anjing yang besar. Aku meraung-raung, berusaha mencakar wajahnya. Aku terlalu kecil untuk anjing herder seperti dia. Rasanya perutku sudah terkoyak. Untung hanya perasaanku saja. Dan yang lebih untung aku ditendang keluar dari rumah ini.
Saat kejadian itu, saat anjing yang menyebalkan itu berhasil menggigit kaki depanku hingga pincang, lampu-lampu di dapur menyala. Pintu dibuka, dan di sinilah aku sekarang berada Mengkais-kais tong sampah di ujung gang. Belum aku dapat secuilpun makanan, aku sudah kembali diterkam. Kali ini oleh kucing-kucing liar penguasa daerah ini. Aku berlari dan terus berlari dengan kaki pincang hingga bayangan di depanku membuatku menghentikan langkah. Ku dapati sosok wanita tua. Aku hanya pasrah ketika tubuhku diangkatnya. Ku endus aroma tubuhnya. Auranya juga menyenangkan. Sepertinya aku akan betah jika wanita ini mengadopsiku dan mengajakku tingal bersamanya.
***
Aku mempunyai beberapa teman baru, dan semuanya ramah kepadaku. Kakiku masih pincang setelah beberapa hari berlalu sejak anjing herder itu menggigitku. Kebahagiaan akan keluarga membuatku terlena dan melupakan tujuan awalku untuk mencari majikanku yang lama.
Wanita tua yang mengadopsiku ku ketahui bernama Heni. Sepanjang hidupnya entah apa saja yang ia lakukan untuk menghabiskannya. Ia tidak pernah mengucap janji suci pernikahan. Mungking kesepian yang menghantui hidupnya ia alihkan dengan merawat kucing-kucing sepertiku. Entahlah.
***
Ambulance melaju kencang di jalanan. Melanggar beberapa lampu lalu lintas yang masih melotot dengan warna merah. Kendaraan lain mengalah untuk memberi jalan. Aku dan beberapa ekor kucing peliharaan Bu Heni menemaninya dalam perjalanan ke rumah sakit bersama asistennya. Perawat menyebut-nyebut bahwa bu Heni terkena serangan jantung.
Asistennya menggendongku dan mondar-mandir di depan ruang UGD. Dokter yang keluar ruangan mengabarkan berita duka, kematian Bu Heni yang membuat asisten mudanya ini menangis hingga matanya sembab. Kebahagiaanku yang baru ku kecap sudah hilang dengan sekejap.
Aku turun dari gendongannya dan berjalan menjauh. Mungkin aku tak bisa tinggal di rumah Bu Heni lagi. Aku berjalan menyusuri lorong-lorong rumah sakit. Masih di sekitar UGD. Aku hampir ditabrak tempat tidur dorong yang keluar dari UGD. Yang di atasnya tertutup rapat oleh kain putih. Kain yang bersih namun berlumuran darah hampir di mana-mana. Dikelilingi oleh orang-orang yang menangis. Aku tertegun melihatnya. Ku lihat Faisal—anak majikan lamaku yang sulung—memanggilku. Tubuhku diangkat dan dipeluk olehnya. Lalu aku di letakkan di tempat tidur dorong yang tadi hampir menabrakku. Faisal membuka kainnya dan kudapati wajah Kiki sudah pucat pasi berlumuran darah yang mulai mengering.
Sekian malam yang kuhabiskan untuk mencari Faisal. Suara-suara indah dari radio terus berganti, aku bangun perlahan-lahan, menarik kedua kaki depanku dan menggeliat. Lalu kembali kurebahkan diri di keset. Faisal tersenyum sayang padaku dari kursinya.
Bagi kucing tua sepertiku, kehangatan sangatlah penting. Mungkin begitu juga bagi kucing-kucing lain. Tapi entahlah, sebab tidak semua kucing berpendapat sama. Dan yang jelas, tidak semua kucing memiliki pengalaman yang sama. Aku sudah mengenal banyak kucing. Aku pernah mengenal kucing yang hidupnya serba berkecukupan, selalu makan makanan enak, tiduk di tempat tidur empuk dan pergi ke salon. Aku juga pernah mengenal kucing yang sinar matanya redup, pandangan sayunya menggambarkan sebuah kerinduan pada kehangatan di dalam rumah. Aku pernah juga kenal kucing-kucing yang diperlakukan kejam oleh manusia, kucing-kucing yang mencuri ikan. Dan kucing-kucing yang mengais tempat sampah. Aku pernah mengenal kucing-kucing itu, dan aku pernah mengalami semua yang mereka alami.
***
Malam ini hujan. Udara dingin menggigit. Selama berminggu-minggu seekor kucing bisa melihat uap embusan nafasnya sepanjang malam, bahkan sepanjang siang. Kebun-kebun basah. Air tergenang di mana-mana dan nampak kelabu. Dengkungan katak terdengar di penjuru tempat. Suaranya masih terngiang-ngiang di kepalaku sepanjang hari. Andai saja ini musim kemarau, pasti keadaannya tidak seperti ini. Udara dipenuhi suara-suara dengung serangga, kura-kura berjemur di bawah panas matahari, ikan-ikan berenang diantara tumbuhan air. Kulitnya mengilap diterpa cahaya matahari. Dan malamnya aku bisa menggeliat untuk merenggangkan tubuhku. Malam musim dingin ini lain. Aku hanya bisa meringkuk kedinginan, memeluk kaki belakangku dengan kaki depanku, sambil mendengar tetesan air hujan di emperan toko yang sepertinya sudah bangkrut ini.
Ribuan tetes air dari langit ini menghambatku untuk mencari keluarga majikanku yang hilang. Aku masih mencari rumah baru mereka. Bodoh sekali aku keluar dari mobil saat mereka mengisi bahan bakar. Mereka tidak mengetahui kejadian yang terjadi padaku ini. Alhasil aku kehilangan mereka. Untunglah aku pernah diajak ke rumah baru yang hendak mereka tempati. Memang saat itu pembangunan rumah belum selesai. Baru jadi setengahnya. Mereka hanya mengunjungi.
Aku berada di gendongan anak perempuan keluarga ini. Kulongokkan kepalaku ke jendela melihat jalan sepanjang perjalanan. Cukup jauh. Atau bisa disebut jauh sekali bagiku. Satu jam lebih perjalanan kami. Mungkin sekitar enampuluh kilometer. Aku tidak pintar berhitung dan mengira-ingira. Tapi untunglah aku pintar mengingat rute jalan. Lantas bagaimana jika enampuluh kilometer dan ditempuh dengan cepat? Sepertinya aku ragu.
Ada empat orang dalam keluarga majikanku. Aku tahu anak-anak manusia biasanya sekali lahir tidak banyak seperti anak kucing, melainkan hanya satu atau dua seperti anak kerbau. Kedua orangtua dalam keluarga majikanku ini mempunyai dua anak. Si sulung laki-laki, sedangkan adiknya perempuan. Lambat laun aku jadi tahu nama keduanya. Aku paling dekat dengan yang perempuan, walaupun sering kesal dengan suaranya yang amat berisik. Aku juga baru mengenalnya setelah usiaku beberapa bulan.
Sebenarnya bisa saja aku mencari majikan baru atau tinggal menjadi kucing liar. Namun aku menyayangi keluarga ini. Saudaraku pun ikut serta dengan mereka. Aku merindukannya. Merindukan keluarga majikanku dan saudaraku.
Aku dilahirkan bersama tiga saudaraku yang lain. Dua diantara mereka mati dimakan kucing jantan liar yang berkeliaran di sekitar rumah kami. Sedang ibuku, ia mati tertabrak mobil.
Ah, hujan masih saja menyelimuti bumi. Aku sudah sangat lelah. Seperti yang kubilang tadi, musim hujan nan dingin begini suara dengkungan katak terdengar dimana-dimana, sebagai melodi pengantar tidurku. Aku menggeliat dan kurebahkan kembali badanku. Ku dengarkan suara tetesan air hujan yang menusuk kedalam tanah, menghipnotisku untuk terlelap.
***
Aku memandang penuh kerinduan pada jendela kaca yang berembun, bekas hujan yang baru saja reda. Terdapat wanita paruh baya yang sedang sibuk menyiapkan makanan. Semburat sinar senja sudah menghilang beberapa jam yang lalu. Hari sudah gelap. Ku dekati rumah itu, berharap seseorang membukakan pintu dan mempersilakanku masuk. Aku melamun. Suara derit pintu di depanku membuyarkan lamunanku. Anak laki-laki yang melihatku langsung saja mengangkat tubuhku, membawaku masuk dan kembali menutup pintu. Rumah ini memberikanku kehangatan. Wanita paruh baya yang tadi ku lihat menyambut kedatanganku. Ku balas sapaannya dengan eongan lembutku. Aku ditidurkan di dapur. Kehangatan di tengah lelahku membuat aku tertidur.
Sekitar tengah malam aku terbangun. Ku edarkan pandanganku dalam gelap ruangan ini dan menangkap benda bulat yang berkilau dan melayang. Nafasku tercekat di kerongkongan. Benda bulat berkilau dan melayang itu menghampiriku. Aku berjalan mundur perlahan. Tiba-tiba saja pemilik benda itu menerkamku. Ternyata sepasang mata milik seekor anjing yang besar. Aku meraung-raung, berusaha mencakar wajahnya. Aku terlalu kecil untuk anjing herder seperti dia. Rasanya perutku sudah terkoyak. Untung hanya perasaanku saja. Dan yang lebih untung aku ditendang keluar dari rumah ini.
Saat kejadian itu, saat anjing yang menyebalkan itu berhasil menggigit kaki depanku hingga pincang, lampu-lampu di dapur menyala. Pintu dibuka, dan di sinilah aku sekarang berada Mengkais-kais tong sampah di ujung gang. Belum aku dapat secuilpun makanan, aku sudah kembali diterkam. Kali ini oleh kucing-kucing liar penguasa daerah ini. Aku berlari dan terus berlari dengan kaki pincang hingga bayangan di depanku membuatku menghentikan langkah. Ku dapati sosok wanita tua. Aku hanya pasrah ketika tubuhku diangkatnya. Ku endus aroma tubuhnya. Auranya juga menyenangkan. Sepertinya aku akan betah jika wanita ini mengadopsiku dan mengajakku tingal bersamanya.
***
Aku mempunyai beberapa teman baru, dan semuanya ramah kepadaku. Kakiku masih pincang setelah beberapa hari berlalu sejak anjing herder itu menggigitku. Kebahagiaan akan keluarga membuatku terlena dan melupakan tujuan awalku untuk mencari majikanku yang lama.
Wanita tua yang mengadopsiku ku ketahui bernama Heni. Sepanjang hidupnya entah apa saja yang ia lakukan untuk menghabiskannya. Ia tidak pernah mengucap janji suci pernikahan. Mungking kesepian yang menghantui hidupnya ia alihkan dengan merawat kucing-kucing sepertiku. Entahlah.
***
Ambulance melaju kencang di jalanan. Melanggar beberapa lampu lalu lintas yang masih melotot dengan warna merah. Kendaraan lain mengalah untuk memberi jalan. Aku dan beberapa ekor kucing peliharaan Bu Heni menemaninya dalam perjalanan ke rumah sakit bersama asistennya. Perawat menyebut-nyebut bahwa bu Heni terkena serangan jantung.
Asistennya menggendongku dan mondar-mandir di depan ruang UGD. Dokter yang keluar ruangan mengabarkan berita duka, kematian Bu Heni yang membuat asisten mudanya ini menangis hingga matanya sembab. Kebahagiaanku yang baru ku kecap sudah hilang dengan sekejap.
Aku turun dari gendongannya dan berjalan menjauh. Mungkin aku tak bisa tinggal di rumah Bu Heni lagi. Aku berjalan menyusuri lorong-lorong rumah sakit. Masih di sekitar UGD. Aku hampir ditabrak tempat tidur dorong yang keluar dari UGD. Yang di atasnya tertutup rapat oleh kain putih. Kain yang bersih namun berlumuran darah hampir di mana-mana. Dikelilingi oleh orang-orang yang menangis. Aku tertegun melihatnya. Ku lihat Faisal—anak majikan lamaku yang sulung—memanggilku. Tubuhku diangkat dan dipeluk olehnya. Lalu aku di letakkan di tempat tidur dorong yang tadi hampir menabrakku. Faisal membuka kainnya dan kudapati wajah Kiki sudah pucat pasi berlumuran darah yang mulai mengering.
Thursday, June 16, 2011
MAKNA PEMBUKAAN UUD NRI 1945
Makna setiap alinea dalam pembukaan
a. Alinea Pertama
1) Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kebenaran melawan penjajah dalam segala bentuk.
2) Pernyataan subyektif bangsa Indonesia untuk menentang dan menghapus penjajahan diatas dunia.
3) Pernyataan obyektif bangsa Indonesia hahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
4) Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan bagi setiap bangsa untuk berdiri sendiri.
b. Alinea Kedua.
1) Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan dalam melawan penjajah.
2) Adanya momentum yang harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan.
3) Bahwa kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, tetapi harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
c. Alinea Ketiga
1) Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
2) Keinginan yang didambakan oleh segenap bangsa Indonesia terhadap suatu kehidupan yang berkesinambungan antara kehidupan material dan spiritual, dan kehidupan di dunia dan akherat.
3) Pengukuhan pernyataan Proklamasi Kemerdekaan.
d. Alinea Keempat.
1) Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, yaitu :
a) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b) Memajukan kesejahteraan umum.
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
2) Kemerdekaan kebangsaan Indonesia yang disusun dalam suatu Undang – Undang dasar.
3) Susunan/bentuk negara Republik Indonesia.
4) Sistem pemerintahan negara, yaitu berdasarkan kedaulatan rakyat (demokrasi).
5) Dasar negara Pancasila.
a. Alinea Pertama
1) Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kebenaran melawan penjajah dalam segala bentuk.
2) Pernyataan subyektif bangsa Indonesia untuk menentang dan menghapus penjajahan diatas dunia.
3) Pernyataan obyektif bangsa Indonesia hahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
4) Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan bagi setiap bangsa untuk berdiri sendiri.
b. Alinea Kedua.
1) Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan dalam melawan penjajah.
2) Adanya momentum yang harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan.
3) Bahwa kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, tetapi harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
c. Alinea Ketiga
1) Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
2) Keinginan yang didambakan oleh segenap bangsa Indonesia terhadap suatu kehidupan yang berkesinambungan antara kehidupan material dan spiritual, dan kehidupan di dunia dan akherat.
3) Pengukuhan pernyataan Proklamasi Kemerdekaan.
d. Alinea Keempat.
1) Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, yaitu :
a) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b) Memajukan kesejahteraan umum.
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
2) Kemerdekaan kebangsaan Indonesia yang disusun dalam suatu Undang – Undang dasar.
3) Susunan/bentuk negara Republik Indonesia.
4) Sistem pemerintahan negara, yaitu berdasarkan kedaulatan rakyat (demokrasi).
5) Dasar negara Pancasila.
INDERA PENGECAP
Indera pengecap
Indera pengecap adalah lidah
lidah merupakan salah satu bagian otot dalam tubuh kita yang mudah bergerak yang mana dilapisi epitelium dan reseptor pengecap.
Fungsi lidah :
o Sebagai indera pengecap
o Alat bantu untuk mengunyah makanan dan menggerakkannya ke seluruh rongga mulut.
o Alat bantu untuk membersihkan sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi.
o Membentuk suara pada waktu berbicara.
Lidah berakar di rahang bawah, pada otot-otot geniohoid dan milohoid, dan pada tulang hioid di bagian atas leher.
Reseptor pengecap pada lidah berupa kuncup pengecap yang terletak dalam papila lidah.
Kuncup pengecap terdiri atas sekelompok sel sensoris yang mempunyai tonjolan seperti rambut dan mampu mendeteksi molekul-molekul kimia (kemoreseptor).
Masing-masing kuncup pengecap hanya dapat mendeteksi 1 rasa yang berbeda, yakni :
o bagian tepi depan untuk rasa manis
o bagian tepi samping untuk rasa asam
o bagian belakang untuk rasa pahit
o bagian depan untuk rasa asin
Macam -macam papila lidah :
o papila filiformis : papila berbentuk benang yang tersebar di seluruh permukaan lidah, merupakan papila peraba.
o papila fungiformis : papila yang berbentuk seperti jamur dan terletak di ujung dan tepi lidah berfungsi sebagai papila pengecap
o papila sirkumvalata : papila yang berbentuk huruf v dan terletak di pangkal lidah.
Indera pengecap adalah lidah
lidah merupakan salah satu bagian otot dalam tubuh kita yang mudah bergerak yang mana dilapisi epitelium dan reseptor pengecap.
Fungsi lidah :
o Sebagai indera pengecap
o Alat bantu untuk mengunyah makanan dan menggerakkannya ke seluruh rongga mulut.
o Alat bantu untuk membersihkan sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi.
o Membentuk suara pada waktu berbicara.
Lidah berakar di rahang bawah, pada otot-otot geniohoid dan milohoid, dan pada tulang hioid di bagian atas leher.
Reseptor pengecap pada lidah berupa kuncup pengecap yang terletak dalam papila lidah.
Kuncup pengecap terdiri atas sekelompok sel sensoris yang mempunyai tonjolan seperti rambut dan mampu mendeteksi molekul-molekul kimia (kemoreseptor).
Masing-masing kuncup pengecap hanya dapat mendeteksi 1 rasa yang berbeda, yakni :
o bagian tepi depan untuk rasa manis
o bagian tepi samping untuk rasa asam
o bagian belakang untuk rasa pahit
o bagian depan untuk rasa asin
Macam -macam papila lidah :
o papila filiformis : papila berbentuk benang yang tersebar di seluruh permukaan lidah, merupakan papila peraba.
o papila fungiformis : papila yang berbentuk seperti jamur dan terletak di ujung dan tepi lidah berfungsi sebagai papila pengecap
o papila sirkumvalata : papila yang berbentuk huruf v dan terletak di pangkal lidah.
Sunday, June 12, 2011
TRUE STATEMENT ABOUT LOVE
True Statements About Love
Some statements about love which I think are true: (Not necessarily in order of importance)
• Love is not a feeling, but love has feelings.
o A person who loves often feels the feelings (compassion) of the person he or she loves.
• You cannot love if you reject the love of others.
o You cannot love yourself or others if you reject the love of others or yourself.
• You cannot love other people if you do not love God.
o You cannot love God if you don’t think He loves you.
o You cannot love others if God doesn’t love you.
• Love says, it’s good that you exist.
o Love says, it’s good that I exist.
• Love comes from God.
• God is love.
• God loves you.
• A person who loves should believe there is love in the heart of the loved one.
• We cannot live without love.
o We want and need to be loved.
o We want to be loved, in particular, by the people we love.
• We cannot make anyone (or everyone) love us.
• Love is a commandment of God.
• When someone loves us we tend to feel ashamed.
o When we are ashamed we often do things that don’t look like love.
• Love is often hidden under other things like self-righteousness and fear. When we clear away those things the love remains and appears.
• Love moves toward people. [Paul Miller]
o Love doesn’t leave people alone. [Miller]
Here is something I have been thinking about that is worth exploring: Love is like light. As per theories of relativity and quantum mechanics, it has properties of a wave and a particle.
Some statements about love which I think are true: (Not necessarily in order of importance)
• Love is not a feeling, but love has feelings.
o A person who loves often feels the feelings (compassion) of the person he or she loves.
• You cannot love if you reject the love of others.
o You cannot love yourself or others if you reject the love of others or yourself.
• You cannot love other people if you do not love God.
o You cannot love God if you don’t think He loves you.
o You cannot love others if God doesn’t love you.
• Love says, it’s good that you exist.
o Love says, it’s good that I exist.
• Love comes from God.
• God is love.
• God loves you.
• A person who loves should believe there is love in the heart of the loved one.
• We cannot live without love.
o We want and need to be loved.
o We want to be loved, in particular, by the people we love.
• We cannot make anyone (or everyone) love us.
• Love is a commandment of God.
• When someone loves us we tend to feel ashamed.
o When we are ashamed we often do things that don’t look like love.
• Love is often hidden under other things like self-righteousness and fear. When we clear away those things the love remains and appears.
• Love moves toward people. [Paul Miller]
o Love doesn’t leave people alone. [Miller]
Here is something I have been thinking about that is worth exploring: Love is like light. As per theories of relativity and quantum mechanics, it has properties of a wave and a particle.
INGATAN MANUSIA
Ingatan
1. Pengertian Ingatan
Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan banyak dipelajari dalam psikologi kognitif dan ilmu saraf. Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi. Kegunaan dari ingatan eksplisit adalah untuk informasi sosial dan identitas, penggambaran otobiografi, aturan sosial, norma, harapan. Beberapa ciri dari ingatan eksplisit adalah : berkembang belakangan / bias kortikal, bias hemisfer kiri, bippocampal / dorsal lateral, memiliki konteks atau sumber ingatan yang jelas. Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi. Kegunaan dari ingatan eksplisit adalah untuk informasi sosial dan identitas, penggambaran otobiografi, aturan sosial, norma, harapan. Beberapa ciri dari ingatan eksplisit adalah : berkembang belakangan / bias kortikal, bias hemisfer kiri, hippocampal / dorsal lateral, memiliki konteks atau sumber ingatan yang jelas.
2. Tips Meningkatkan Daya Ingat
a. Perhatian. Bila kita ingin selalu mengingat apa yang dikatakan seseorang, perhatikanlah dengan baik apa yang dikatakan orang tersebut. Perhatikan setiap detil dari perkataannya. Pusatkan sepenuhnya perhatian kita pada lawan bicara yang ada di hadapan kita.
b. Gunakan seluruh panca indera anda. Semakin banyak anda menggunakan panca indera dalam memperhatikan sesuatu maka akan semakin lama ingatan terhadap hal tersebut membekas di otak anda. Lihat, rasakan, dan hayati apa yang mengalir dari setiap ucapan orang tersebut.
c. Hubungkan dengan sesuatu. Menghubungkan suatu benda dengan benda yang lain akan membantu anda mengingat benda tersebut. Misalnya anda bertemu seseorang lalu anda ingin mengingat namanya, perhatikan dengan seksama apa yang unik atau berbeda dari orang tersebut. Si Ani yang berambut lurus dan bermata indah badannya harum bagaikan bunga mawar. Semakin unik hubungan yang anda buat maka akan semakin bagus ingatan anda terhadap orang tersebut.
d. Antusialah dalam melakukan sesuatu. Semakin antusias dan senang anda terhadap sesuatu atau seseorang maka akan semakin mudah anda mengingatnya dalam jangka waktu lama. Bila anda menyukai sesuatu atau seseorang maka anda akan sangat memperhatikannya dan anda akan menggunakan seluruh panca indera anda untuk merasakannya. Bahkan anda akan menghubungkannya dengan sesuatu benda yang menarik sehingga bila anda melihat benda tersebut maka anda akan kembali mengingatnya.
e. Ulangi. Ulangi, ulangi dan ulangi apa yang ingin anda ingat. Para ahli dibidang per-otakan mengatakan bahwa otak manusia hanya mampu mengingat 7 bagian informasi dalam kurang dari 30 detik. Jika anda ingin lebih lama mengingat maka anda harus selalu mengulangi dalam benak apa yang ingin anda ingat.
f. Olah ragalah yang cukup. Olah raga terutama yang meningkatkan sirkulasi oksigen ke otak akan meningkatkan fungsi otak secara maksimal. Mengingat adalah salah satu fungsi otak yang sangat penting.
g. Kendalikan stress anda. Stress akan meningkatkan kadar hormon kortisol yang mengganggu fungsi otak akibat matinya sel saraf otak. Stress juga akan menganggu selera makan dan tidur anda yang pada gilirannya akan berdampak pula pada kemampuan daya ingat. Salah satu cara untuk mengendalikan stress adalah dengan berolah raga.
h. Tidurlah yang cukup. Saat kita terlelap terutama beberapa jam di awal tidur, otak kita akan menyibukan diri memproses segala informasi yang kita pelajari sebelumnya. Hal ini tentu akan menambah kemampuan daya ingat.
1. Pengertian Ingatan
Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan banyak dipelajari dalam psikologi kognitif dan ilmu saraf. Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi. Kegunaan dari ingatan eksplisit adalah untuk informasi sosial dan identitas, penggambaran otobiografi, aturan sosial, norma, harapan. Beberapa ciri dari ingatan eksplisit adalah : berkembang belakangan / bias kortikal, bias hemisfer kiri, bippocampal / dorsal lateral, memiliki konteks atau sumber ingatan yang jelas. Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi. Kegunaan dari ingatan eksplisit adalah untuk informasi sosial dan identitas, penggambaran otobiografi, aturan sosial, norma, harapan. Beberapa ciri dari ingatan eksplisit adalah : berkembang belakangan / bias kortikal, bias hemisfer kiri, hippocampal / dorsal lateral, memiliki konteks atau sumber ingatan yang jelas.
2. Tips Meningkatkan Daya Ingat
a. Perhatian. Bila kita ingin selalu mengingat apa yang dikatakan seseorang, perhatikanlah dengan baik apa yang dikatakan orang tersebut. Perhatikan setiap detil dari perkataannya. Pusatkan sepenuhnya perhatian kita pada lawan bicara yang ada di hadapan kita.
b. Gunakan seluruh panca indera anda. Semakin banyak anda menggunakan panca indera dalam memperhatikan sesuatu maka akan semakin lama ingatan terhadap hal tersebut membekas di otak anda. Lihat, rasakan, dan hayati apa yang mengalir dari setiap ucapan orang tersebut.
c. Hubungkan dengan sesuatu. Menghubungkan suatu benda dengan benda yang lain akan membantu anda mengingat benda tersebut. Misalnya anda bertemu seseorang lalu anda ingin mengingat namanya, perhatikan dengan seksama apa yang unik atau berbeda dari orang tersebut. Si Ani yang berambut lurus dan bermata indah badannya harum bagaikan bunga mawar. Semakin unik hubungan yang anda buat maka akan semakin bagus ingatan anda terhadap orang tersebut.
d. Antusialah dalam melakukan sesuatu. Semakin antusias dan senang anda terhadap sesuatu atau seseorang maka akan semakin mudah anda mengingatnya dalam jangka waktu lama. Bila anda menyukai sesuatu atau seseorang maka anda akan sangat memperhatikannya dan anda akan menggunakan seluruh panca indera anda untuk merasakannya. Bahkan anda akan menghubungkannya dengan sesuatu benda yang menarik sehingga bila anda melihat benda tersebut maka anda akan kembali mengingatnya.
e. Ulangi. Ulangi, ulangi dan ulangi apa yang ingin anda ingat. Para ahli dibidang per-otakan mengatakan bahwa otak manusia hanya mampu mengingat 7 bagian informasi dalam kurang dari 30 detik. Jika anda ingin lebih lama mengingat maka anda harus selalu mengulangi dalam benak apa yang ingin anda ingat.
f. Olah ragalah yang cukup. Olah raga terutama yang meningkatkan sirkulasi oksigen ke otak akan meningkatkan fungsi otak secara maksimal. Mengingat adalah salah satu fungsi otak yang sangat penting.
g. Kendalikan stress anda. Stress akan meningkatkan kadar hormon kortisol yang mengganggu fungsi otak akibat matinya sel saraf otak. Stress juga akan menganggu selera makan dan tidur anda yang pada gilirannya akan berdampak pula pada kemampuan daya ingat. Salah satu cara untuk mengendalikan stress adalah dengan berolah raga.
h. Tidurlah yang cukup. Saat kita terlelap terutama beberapa jam di awal tidur, otak kita akan menyibukan diri memproses segala informasi yang kita pelajari sebelumnya. Hal ini tentu akan menambah kemampuan daya ingat.
AKTIVA TETAP
AKTIVA TETAP
Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud , mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena kekayaan ini mempunyai wujud , seringkali aktiva tetap ini disebut dengan aktiva tetap berwujud ( tangible fixed assets )
Karakteristik Transaksi Aktiva Tetap
Transaksi aktiva tetap memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Frekuensi terjadinya transasksiyang mengubah aktiva tetap relatif sedikit dibandingkan dengan transaksi yang mengubah aktiva lancar , namun umumnya menyangkut jumlah rupiah besar .
2. Pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tetap, sehinggasistem otorisasi perolehan aktiva tetap diterapkan pada saat perencanaan perolehan dan pada saat pelaksanaan rencana perolehan aktiva tetap
3. Pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap perlu dibedakan menjadi dua macam : pengeluaran pendapatan ( revenue expenditure ) dan pengeluaran mpdal ( capitaal expenditure ). Pengeluaran pendapatan dibebankan sebagai biaya pada peroide akuntansi terjadinya, sedangkan pengeluaran modal diperlakukan sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap dan dibebankan sebagai biaya dalam periode akuntnsi yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Oleh karena itu , manajemen perusahaan perlu merumuskan kebjakan akuntansi untuk membedakan pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap dalam dua golongan : pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal
Golongan Aktiva Tetap
1. Tanah dan perbaikan tanah ( land and landimprovement )
2. Gedung dan perbaikan gedung ( building and building improvement )
3. Mesin dan ekuipment pabrik
4. Mesin dan ekuipment kantor
5. Mebel
6. Kendaraan darat
7. Kendaraan air
8. Kendaraan udara
9. Aktiva lain lain
Jenis Aktiva Tetap
Tiap golongan aktiva tetap dapat dirinci lebih lanjut , masing masing sampai dengan 99 jenis
Contoh : Mesin dan equipmen kantor dirinci menjadi jenis aktiva tetap berikut :
01. Mesin Ketik manual
02. Mesin ketik elektrinik
03. Mesin potong kertas
04. Mesin penghancur kertas
05, Mesin fotocopy
06. Mesin cetak komputer
07. Komputer
08. Overhead proyektor
09 .TV monitor
10 . Slide Proyekto
Struktur Kode Aktiva Tetap
Jika perusahaan memiliki berbagai jenis aktiva tetap di berbagai lokasi, untuk memudahkan identifdikasi aktiva tetap , diperlukan kode yang mampu memberikan informasi lengkap mengenai aktiva tetap. Di antara informasi penting yang perlu dicerminkan dalam kode aktiva tetap adalah : golongan aktiva tetap, jenis aktiva tetap, lokasi, portability, tahun perolehan, fungsi yang bertanggung jawab dalam pemakaian aktiva tersebut. Olehkarena itu, jika perusahaan menggunakan kode angka kelompok ( group code ) maka berikut inidisajikan struktur kode rekening aktiva tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud , mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena kekayaan ini mempunyai wujud , seringkali aktiva tetap ini disebut dengan aktiva tetap berwujud ( tangible fixed assets )
Karakteristik Transaksi Aktiva Tetap
Transaksi aktiva tetap memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Frekuensi terjadinya transasksiyang mengubah aktiva tetap relatif sedikit dibandingkan dengan transaksi yang mengubah aktiva lancar , namun umumnya menyangkut jumlah rupiah besar .
2. Pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tetap, sehinggasistem otorisasi perolehan aktiva tetap diterapkan pada saat perencanaan perolehan dan pada saat pelaksanaan rencana perolehan aktiva tetap
3. Pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap perlu dibedakan menjadi dua macam : pengeluaran pendapatan ( revenue expenditure ) dan pengeluaran mpdal ( capitaal expenditure ). Pengeluaran pendapatan dibebankan sebagai biaya pada peroide akuntansi terjadinya, sedangkan pengeluaran modal diperlakukan sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap dan dibebankan sebagai biaya dalam periode akuntnsi yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Oleh karena itu , manajemen perusahaan perlu merumuskan kebjakan akuntansi untuk membedakan pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap dalam dua golongan : pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal
Golongan Aktiva Tetap
1. Tanah dan perbaikan tanah ( land and landimprovement )
2. Gedung dan perbaikan gedung ( building and building improvement )
3. Mesin dan ekuipment pabrik
4. Mesin dan ekuipment kantor
5. Mebel
6. Kendaraan darat
7. Kendaraan air
8. Kendaraan udara
9. Aktiva lain lain
Jenis Aktiva Tetap
Tiap golongan aktiva tetap dapat dirinci lebih lanjut , masing masing sampai dengan 99 jenis
Contoh : Mesin dan equipmen kantor dirinci menjadi jenis aktiva tetap berikut :
01. Mesin Ketik manual
02. Mesin ketik elektrinik
03. Mesin potong kertas
04. Mesin penghancur kertas
05, Mesin fotocopy
06. Mesin cetak komputer
07. Komputer
08. Overhead proyektor
09 .TV monitor
10 . Slide Proyekto
Struktur Kode Aktiva Tetap
Jika perusahaan memiliki berbagai jenis aktiva tetap di berbagai lokasi, untuk memudahkan identifdikasi aktiva tetap , diperlukan kode yang mampu memberikan informasi lengkap mengenai aktiva tetap. Di antara informasi penting yang perlu dicerminkan dalam kode aktiva tetap adalah : golongan aktiva tetap, jenis aktiva tetap, lokasi, portability, tahun perolehan, fungsi yang bertanggung jawab dalam pemakaian aktiva tersebut. Olehkarena itu, jika perusahaan menggunakan kode angka kelompok ( group code ) maka berikut inidisajikan struktur kode rekening aktiva tetap
Thursday, June 2, 2011
IMPLIKASI PERUBAHAN UUD 1945 TERHADAP PEMBANGUNAN SISTEM HUKUM NASIONAL
IMPLIKASI PERUBAHAN UUD 1945 TERHADAP PEMBANGUNAN SISTEM HUKUM NASIONAL
Sebagai konsekuensi dari supremasi konstitusi dan hierarki perundang-undangan dalam suatu sistem hukum, maka perubahan konstitusi mengharuskan adanya perubahan terhadap perundang-undangan dalam sistem hukum tersebut, serta pelaksanaannya oleh pihak yang berwenang. Demikian pula halnya dengan perubahan UUD 1945 yang cukup mendasar dan meliputi hampir keseluruhan ketentuan yang terdapat di dalamnya, harus diikuti dengan perubahan perundang-undangan yang berada di bawahnya dan pelaksanaannya oleh organ yang berwenang. Ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang telah ada yang bersumber pada ketentuan tertentu dalam UUD 1945 sebelum perubahan harus dilihat kembali kesesuaiannya dengan ketentuan hasil perubahan UUD 1945.
Segera setelah agenda constitutional reform (pembaruan konstitusi) berhasil dilakukan, kita perlu melanjutkan dengan agenda legal reform (pembentuk¬an dan pem¬baruan hukum). Jika kita mencermati ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945 setelah empat kali dirubah, terdapat 22 butir ketentuan yang menyatakan “diatur dengan undang-undang” atau “diatur lebih lanjut dengan undang-undang”, 11 butir ketentuan yang menyatakan “diatur dalam undang-undang” atau “diatur lebih lanjut dalam undang-undang”, dan 6 butir ketentuan menyatakan “ditetapkan dengan undang-undang. Ketentuan-ketentuan tersebut jelas mengamanatkan perlunya dilakukan pembaruan hukum sebagai bentuk pelaksanaan UUD 1945.
Bidang-bidang hukum yang memerlukan pemben¬tuk¬an dan pembaruan tersebut dapat dikelompokkan menurut bidang-bidang yang dibutuhkan, misalnya:
1. Bidang politik dan pemerintahan.
2. Bidang ekonomi dan dunia usaha.
3. Bidang kesejahteraan sosial dan budaya.
4. Bidang penataan sistem dan aparatur hukum.
Sebagai suatu kesatuan sistem hukum, upaya perubahan perundang-undangan untuk menyesuaikan dengan perubahan UUD 1945 adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan hukum nasional secara keseluruhan. Karena itu, perubahan berbagai perundang-undangan sebaiknya dilakukan secara terencana dan partisipatif dalam program legislasi nasional sekaligus bentuk legislatif review. Program legislasi nasional harus disusun pertama dan utamanya adalah untuk melaksanakan ketentuan dalam UUD 1945. Berdasarkan ketentuan UUD 1945 dapat dielaborasi perundang-undangan yang harus dibuat dalam program legislasi nasional baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial.
Disamping itu masyarakat juga dapat mengajukan permohonan constitutional review kepada Mahkamah Konstitusi terhadap Undang-Undang yang dianggap merugikan hak konstitusionalnya dalam UUD 1945 yang telah diubah. Masyarakat juga dapat mengajukan judicial review kepada Mahkamah Agung terhadap peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang yang dianggap bertentangan dengan Undang-Undang.
Putusan pengujian Undang-Undang terhadap UUD 1945 yang telah dibuat oleh Mahkamah Konstitusi terhadap berbagai permohonan pengujian yang diajukan juga harus diperhatikan dalam upaya pembangunan hukum nasional khususnya perubahan perundang-undangan. Dalam putusan-putusan tersebut memuat pengertian-pengertian dan konsep-konsep terkait dengan pengertian dan pemahaman suatu ketentuan dalam konstitusi. Hingga saat ini telah terdapat berbagai putusan Mahkamah Konstitusi baik di bidang politik , ekonomi , dan sosial terkait dengan ketentuan dalam UUD 1945.
Perubahan UUD 1945 dan perubahan perundang-undangan di bawahnya juga harus diikuti dengan perubahan kelembagaan sesuai paradigma dan ketentuan yang baru, serta perubahan kesadaran dan budaya pelaksana hukum dan perundang-undangan. Hal ini menjadi sangat penting karena perundang-undangan yang lama telah membentuk kultur lembaga, kultur hukum dan birokrasi yang tidak mudah dihilangkan dan diganti. Karena itu perlu penyegaran dan penumbuhan kembali kesadaran berkonstitusi dan budaya hukum berdasarkan hasil perubahan UUD 1945.
Telah ada beberapa forum yang dibuat untuk dapat merumuskan program pembangunan hukum nasional seperti Seminar Hukum Nasional, Law Summit, dan forum seminar lainnya. Semakin banyak dilakukan forum yang mengkaji pembangunan hukum nasional, tentu semakin banyak permasalahan yang terungkap dan perencanaan yang dibuat. Namun hasil dari berbagai forum tersebut tentu harus disinkronisasikan dan dipadukan sebagai suatu blue print pembangunan hukum nasional yang menjadi pedoman dan benar-benar dilaksanakan oleh semua pihak.
Sebagai konsekuensi dari supremasi konstitusi dan hierarki perundang-undangan dalam suatu sistem hukum, maka perubahan konstitusi mengharuskan adanya perubahan terhadap perundang-undangan dalam sistem hukum tersebut, serta pelaksanaannya oleh pihak yang berwenang. Demikian pula halnya dengan perubahan UUD 1945 yang cukup mendasar dan meliputi hampir keseluruhan ketentuan yang terdapat di dalamnya, harus diikuti dengan perubahan perundang-undangan yang berada di bawahnya dan pelaksanaannya oleh organ yang berwenang. Ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang telah ada yang bersumber pada ketentuan tertentu dalam UUD 1945 sebelum perubahan harus dilihat kembali kesesuaiannya dengan ketentuan hasil perubahan UUD 1945.
Segera setelah agenda constitutional reform (pembaruan konstitusi) berhasil dilakukan, kita perlu melanjutkan dengan agenda legal reform (pembentuk¬an dan pem¬baruan hukum). Jika kita mencermati ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945 setelah empat kali dirubah, terdapat 22 butir ketentuan yang menyatakan “diatur dengan undang-undang” atau “diatur lebih lanjut dengan undang-undang”, 11 butir ketentuan yang menyatakan “diatur dalam undang-undang” atau “diatur lebih lanjut dalam undang-undang”, dan 6 butir ketentuan menyatakan “ditetapkan dengan undang-undang. Ketentuan-ketentuan tersebut jelas mengamanatkan perlunya dilakukan pembaruan hukum sebagai bentuk pelaksanaan UUD 1945.
Bidang-bidang hukum yang memerlukan pemben¬tuk¬an dan pembaruan tersebut dapat dikelompokkan menurut bidang-bidang yang dibutuhkan, misalnya:
1. Bidang politik dan pemerintahan.
2. Bidang ekonomi dan dunia usaha.
3. Bidang kesejahteraan sosial dan budaya.
4. Bidang penataan sistem dan aparatur hukum.
Sebagai suatu kesatuan sistem hukum, upaya perubahan perundang-undangan untuk menyesuaikan dengan perubahan UUD 1945 adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan hukum nasional secara keseluruhan. Karena itu, perubahan berbagai perundang-undangan sebaiknya dilakukan secara terencana dan partisipatif dalam program legislasi nasional sekaligus bentuk legislatif review. Program legislasi nasional harus disusun pertama dan utamanya adalah untuk melaksanakan ketentuan dalam UUD 1945. Berdasarkan ketentuan UUD 1945 dapat dielaborasi perundang-undangan yang harus dibuat dalam program legislasi nasional baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial.
Disamping itu masyarakat juga dapat mengajukan permohonan constitutional review kepada Mahkamah Konstitusi terhadap Undang-Undang yang dianggap merugikan hak konstitusionalnya dalam UUD 1945 yang telah diubah. Masyarakat juga dapat mengajukan judicial review kepada Mahkamah Agung terhadap peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang yang dianggap bertentangan dengan Undang-Undang.
Putusan pengujian Undang-Undang terhadap UUD 1945 yang telah dibuat oleh Mahkamah Konstitusi terhadap berbagai permohonan pengujian yang diajukan juga harus diperhatikan dalam upaya pembangunan hukum nasional khususnya perubahan perundang-undangan. Dalam putusan-putusan tersebut memuat pengertian-pengertian dan konsep-konsep terkait dengan pengertian dan pemahaman suatu ketentuan dalam konstitusi. Hingga saat ini telah terdapat berbagai putusan Mahkamah Konstitusi baik di bidang politik , ekonomi , dan sosial terkait dengan ketentuan dalam UUD 1945.
Perubahan UUD 1945 dan perubahan perundang-undangan di bawahnya juga harus diikuti dengan perubahan kelembagaan sesuai paradigma dan ketentuan yang baru, serta perubahan kesadaran dan budaya pelaksana hukum dan perundang-undangan. Hal ini menjadi sangat penting karena perundang-undangan yang lama telah membentuk kultur lembaga, kultur hukum dan birokrasi yang tidak mudah dihilangkan dan diganti. Karena itu perlu penyegaran dan penumbuhan kembali kesadaran berkonstitusi dan budaya hukum berdasarkan hasil perubahan UUD 1945.
Telah ada beberapa forum yang dibuat untuk dapat merumuskan program pembangunan hukum nasional seperti Seminar Hukum Nasional, Law Summit, dan forum seminar lainnya. Semakin banyak dilakukan forum yang mengkaji pembangunan hukum nasional, tentu semakin banyak permasalahan yang terungkap dan perencanaan yang dibuat. Namun hasil dari berbagai forum tersebut tentu harus disinkronisasikan dan dipadukan sebagai suatu blue print pembangunan hukum nasional yang menjadi pedoman dan benar-benar dilaksanakan oleh semua pihak.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN BANGSA
Kebudayaan dan Kepribadian Bangsa
Watak dan kepribadian yang dimiliki orang Timur pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya tercermin pada penerimaan setiap kebudayaan yang datang dari luar tanpa mengabaikan kebudayaan yang dimilikinya. Kebudayaan yang baru tersebut kemudian disesuaikan dengan kebudayaan lama yang dimiliki bangsa Indonesia.
Pengertian tentang kebudayaan bangsa Indonesia dirumuskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 yaitu kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia yang diarahkan pada kemajuan adab budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Prof. Dr. A. Mattulada menilai bahwa kebudayaan Indonesia kontemporer yang tumbuh dari kebudayaan asli Nusantara, Hindu, Islam dan kebudayaan modern (Eropa-Amerika) yang berbeda-beda konfigurasinya yang saat ini lebih dipahami dengan Bhineka Tunggal Ika, akan tetapi sepenuhnya belum dapat diterima merata sebagai milik nasional.
Pada zaman sekarang dikenal bahwa kebudayaan modern lebih kuat masuk yang berpangkal pada ilmu, ekonomi dan kemajuan teknologi dengan ciri otonominya, serta goncang sehingga merendahkan martabat manusia. Namun sisi positif bagi pembangunan kebudayaan Indonesia adalah dengan Falsafah Pancasila yang merupakan rumusan kepercayaan kepada realitas, sejalan dengan rumusan humanisme baru yang tumbuh menjadi hasrat umum zaman mutakhir.
Secara garis besar menunjukkan ada terdapat korelasi di antara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota masyarakatnya sehingga kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Kebudayaan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu kepribadian yaitu bila melihat dari sisi sikap pemilik kebudayaan itu sendiri.
Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasi dimana nilai dan kaidah berisikan berbagai harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas dan kaidah hukum yang memberikan batasan-batasan pada perilaku seseorang dan menjadi suatu aturan permainan dalam pergaulan. Adanya hal tersebut, tidak heran bila cara pandang negara Timur dengan Barat/ blok Komunis berbeda sebab tata budaya yang telah dibakukan dalam sistem nilai dan sistem kaidah masing-masing masyarakatnya.
Segala sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat dan diluar dari hal tersebut dapat juga tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari.
Keramahtamahan, suka menolong, memiliki sifat kegotong-royongan merupakan ciri umum dari sekian banyak kepribadian bangsa Indonesia yang direfleksikan oleh suku-suku bangsa yang berada. Tegasnya corak-corak kebudayaan dari berbagai suku-suku bangsa yang terlihat dari berbagai karya budayaseperti seni tari sehingga terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang sudah dikenal luas oleh dunia luar.
Watak dan kepribadian yang dimiliki orang Timur pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya tercermin pada penerimaan setiap kebudayaan yang datang dari luar tanpa mengabaikan kebudayaan yang dimilikinya. Kebudayaan yang baru tersebut kemudian disesuaikan dengan kebudayaan lama yang dimiliki bangsa Indonesia.
Pengertian tentang kebudayaan bangsa Indonesia dirumuskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 yaitu kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia yang diarahkan pada kemajuan adab budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Prof. Dr. A. Mattulada menilai bahwa kebudayaan Indonesia kontemporer yang tumbuh dari kebudayaan asli Nusantara, Hindu, Islam dan kebudayaan modern (Eropa-Amerika) yang berbeda-beda konfigurasinya yang saat ini lebih dipahami dengan Bhineka Tunggal Ika, akan tetapi sepenuhnya belum dapat diterima merata sebagai milik nasional.
Pada zaman sekarang dikenal bahwa kebudayaan modern lebih kuat masuk yang berpangkal pada ilmu, ekonomi dan kemajuan teknologi dengan ciri otonominya, serta goncang sehingga merendahkan martabat manusia. Namun sisi positif bagi pembangunan kebudayaan Indonesia adalah dengan Falsafah Pancasila yang merupakan rumusan kepercayaan kepada realitas, sejalan dengan rumusan humanisme baru yang tumbuh menjadi hasrat umum zaman mutakhir.
Secara garis besar menunjukkan ada terdapat korelasi di antara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota masyarakatnya sehingga kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Kebudayaan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu kepribadian yaitu bila melihat dari sisi sikap pemilik kebudayaan itu sendiri.
Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasi dimana nilai dan kaidah berisikan berbagai harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas dan kaidah hukum yang memberikan batasan-batasan pada perilaku seseorang dan menjadi suatu aturan permainan dalam pergaulan. Adanya hal tersebut, tidak heran bila cara pandang negara Timur dengan Barat/ blok Komunis berbeda sebab tata budaya yang telah dibakukan dalam sistem nilai dan sistem kaidah masing-masing masyarakatnya.
Segala sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat dan diluar dari hal tersebut dapat juga tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari.
Keramahtamahan, suka menolong, memiliki sifat kegotong-royongan merupakan ciri umum dari sekian banyak kepribadian bangsa Indonesia yang direfleksikan oleh suku-suku bangsa yang berada. Tegasnya corak-corak kebudayaan dari berbagai suku-suku bangsa yang terlihat dari berbagai karya budayaseperti seni tari sehingga terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang sudah dikenal luas oleh dunia luar.
Wednesday, June 1, 2011
CARA PEMBUATAN GREEN TEA
Proses pembuatan teh hijau ( Green Tea )
Proses Pelayuan. kandungan air yang terbawa pada daun. Setelah itu daun teh dilayukan dengan melewatkan daun tersebut pada silinder panas ± sekitar 5 menit (sistim panning) atau dilewatkan beberapa saat pada uap panas bertekanan tinggi (sistim steaming), proses pelayuan ini bertujuan untuk mematikan aktivitas enzim sehingga akanSetelah penerimaan pucuk dari kebun, daun teh ditebar dan diaduk-aduk untuk mengurangi penghambat timbulnya proses fermentasi. Menurunkan kadar air menjadi sekitar 60 - 70 %.
Proses Pendinginan. Bertujuan untuk mendinginkan daun setelah melalui proses pelayuan.
Proses Penggulungan daun. Menggunakan mesin Jackson, bertujuan untuk memecah sel-sel daun sehingga teh yang dihasilkan akan mempunyai rasa yang lebih sepet. Proses ini hampir sama dengan proses penggilingan pada proses pembuatan teh hitam, tetapi untuk proses pembuatan teh hijau daun yang dihasilkan sedapat mungkin tidak remuk / hanya tergulung, dan mempunyai rasa yang lebih sepet. Proses penggulungan berkisar antara 15 - 30 menit.
Proses Pengeringan. Proses pengeringan yang pertama dilakukan adalah dengan menggunakan ECP drier, kemudian setelah itu langsung dilanjutkan dengan pengeringan menggunaka rotary drier.
Proses pengeringan pertama akan menurunkan kadar air menjadi 30 - 35 %,dan akan memperpekat cairan sel. Proses ini dlakukan pada suhu sekitar 110° - 135° C selama ± 30 menit.
Proses pengeringan kedua akan memperbaiki bentuk gulungan daun, suhu yang dipergunakan berkisar antara 70° - 95° C dengan waktu sekitar 60 - 90 menit. Produk teh hijau yang dihasilkan mempunyai kadar air 4 - 6 %.
Proses sortasi. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan teh hijau dengan berbagai kualitas mutu :
* Peko (daun pucuk).
* Jikeng (daun bawah / tua).
* Bubuk / kempring (remukan daun).
* Tulang.
Proses Pelayuan. kandungan air yang terbawa pada daun. Setelah itu daun teh dilayukan dengan melewatkan daun tersebut pada silinder panas ± sekitar 5 menit (sistim panning) atau dilewatkan beberapa saat pada uap panas bertekanan tinggi (sistim steaming), proses pelayuan ini bertujuan untuk mematikan aktivitas enzim sehingga akanSetelah penerimaan pucuk dari kebun, daun teh ditebar dan diaduk-aduk untuk mengurangi penghambat timbulnya proses fermentasi. Menurunkan kadar air menjadi sekitar 60 - 70 %.
Proses Pendinginan. Bertujuan untuk mendinginkan daun setelah melalui proses pelayuan.
Proses Penggulungan daun. Menggunakan mesin Jackson, bertujuan untuk memecah sel-sel daun sehingga teh yang dihasilkan akan mempunyai rasa yang lebih sepet. Proses ini hampir sama dengan proses penggilingan pada proses pembuatan teh hitam, tetapi untuk proses pembuatan teh hijau daun yang dihasilkan sedapat mungkin tidak remuk / hanya tergulung, dan mempunyai rasa yang lebih sepet. Proses penggulungan berkisar antara 15 - 30 menit.
Proses Pengeringan. Proses pengeringan yang pertama dilakukan adalah dengan menggunakan ECP drier, kemudian setelah itu langsung dilanjutkan dengan pengeringan menggunaka rotary drier.
Proses pengeringan pertama akan menurunkan kadar air menjadi 30 - 35 %,dan akan memperpekat cairan sel. Proses ini dlakukan pada suhu sekitar 110° - 135° C selama ± 30 menit.
Proses pengeringan kedua akan memperbaiki bentuk gulungan daun, suhu yang dipergunakan berkisar antara 70° - 95° C dengan waktu sekitar 60 - 90 menit. Produk teh hijau yang dihasilkan mempunyai kadar air 4 - 6 %.
Proses sortasi. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan teh hijau dengan berbagai kualitas mutu :
* Peko (daun pucuk).
* Jikeng (daun bawah / tua).
* Bubuk / kempring (remukan daun).
* Tulang.
YEL-YEL LCC EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
YEL-YEL LCC UUD 1945
Dari solo-semarang ....
SMANSA solo siap untuk menang. . .
Pancasila dasar negara. . .
UUD konstitusinya. . .
Mari kita semua menjalankan ketetapan MPR. .
Dan Undang-undang
Indonesia pasti berjaya
( nada jinggle indomie)
HEI...
Negeri INDONESIA. .
Banyak suku bangsa. .
Ada jawa madura . . .
Sunda, batak, dayak..
reff 2X
Wlau berbeda suku bangsa budaya..
Tetap satu tanah airnya. .
Wlau berbeda ragam adat bahasa tetap
BHINEKA UNGGAL IKA. . .
ayo kawan. . .
sama-sama...
membangun indonesia. . .
ayo kawan . . .
sama sama
membangun tanah tercinta
(yamko rambe yamko)
Dari solo-semarang ....
SMANSA solo siap untuk menang. . .
Pancasila dasar negara. . .
UUD konstitusinya. . .
Mari kita semua menjalankan ketetapan MPR. .
Dan Undang-undang
Indonesia pasti berjaya
( nada jinggle indomie)
HEI...
Negeri INDONESIA. .
Banyak suku bangsa. .
Ada jawa madura . . .
Sunda, batak, dayak..
reff 2X
Wlau berbeda suku bangsa budaya..
Tetap satu tanah airnya. .
Wlau berbeda ragam adat bahasa tetap
BHINEKA UNGGAL IKA. . .
ayo kawan. . .
sama-sama...
membangun indonesia. . .
ayo kawan . . .
sama sama
membangun tanah tercinta
(yamko rambe yamko)
EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Setelah ada amanat UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD pasal 15 ayat 1 hurup e, yakni mengkoordinasikan anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang-Undang Dasar. Sertamerta berbagai wacana baik dari unsur pemerintahan maupun organisasi politik dan kemasyarakatan, mulai mengungkap bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terdapat kesepakatan yang disebut sebagai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Empat pilar ini adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. BIla tiang ini rapuh maka bangunan akan mudah roboh.empat tiang penyangga ditengah ini disebut soko guru yang kualitasnya terjamin sehingga pilar ini akan memberikan rasa aman tenteram dan memberi kenikamtan.Empat pilar itu pula, yang menjamin terwujudnya kebersamaan dalam hidup bernegara. Rakyat akan merasa aman terlindungi sehingga merasa tenteram dan bahagia.Empat pilar tersebut juga fondasi / dasar dimana kita pahami bersama kokohnya suatu bangunan sangat bergantung dari fondasi yang melandasinya. Dasar atau fondasi bersifat tetap, statis sedangkan pilar bersifat dinamis.Salah satu tugas dari MPR adalah Sosialisasi Empat pilar bernegara yang diamanatkan dalam UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD Pasal 15 ayat (1) huruf e, yakni mengkoordinasikan anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang Undang Dasar.
1. Pancasila
Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima
nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Dengan pernyataan secara singkat bahwa
nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
1. Makna Nilai dalam Pancasila
a. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia
merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.
b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
c. Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia
d. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
e. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atauun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya. Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.
2. UUD 45
Dalam UUD 45 disana tertuang Tujuan Negara yang tertuang dalamPembukaanUUD 1945 adalah“ Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpahdarah Indonesia”hal inimerupakan tujuan Negara
Rumusan “Memajukankesejahteraanumum, mencerdaskan kehidupan bangsa” hal ini merupakan tujuan Negara hokum material, yang secara keseluruhan sebagai tujuan khusus atau nasional.Adapun tujuan umum atau internasion aladalah “ikut melaksanakan ketertiban Dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.Untuk mencapa tujuan tersebut diperlukan aturan-aturan yang kemudian diataur dalam pasal-pasal, maka dalam kehidupan berbangsa dan bernegera semestinya mentaati aturan yang sudah diundang-undangkan.
3. NKRI
Kita tentunya sudah tahu bahwa syarat berdirinya sebuah negara ada empat, yaitu memiliki wilayah, memiliki penduduk, memiliki pemerintahan dan adanya pengakuan dari negara lain. Dan karena memenuhi empat syarat itulah kemudian Negara Indonesia lahir dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).NKRI lahir dari pengorbanan jutaan jiwa dan raga para pejuang bangsa yang bertekad mempertahankan keutuhan bangsa. Sebab itu, NKRI adalah prinsip pokok, hukum, dan harga mati.NKRI hanya dapat dipertahankan apabila pemerintahan adil, tegas, dan berwibawa. Dengan pemerintahan yang adil, tegas, dan berwibawalah masalah dan konflik di Indonesia dapat diselesaikan. “Demi NKRI, apa pun akan kita lakukan. NKRI adalah hal pokok yang harus kita pertahankan.
4. Bhineka Tunggal Ika
Suatu hari Megawati Soekarnoputri pernah mengemukakan, Pancasila bukan hanya falsafah bangsa, tetapi juga bintang yang mengayomi kehidupan seluruh rakyat. Dan Bhinneka Tunggal Ika adalah perekat semua rakyat dan semua kepulauan yang ada di Indonesia.Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 yang mengajakan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini kemudian diTerjemahkan sbb:Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggalTerpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.Artinya, walapun bangsa Indonesia mempunyai latar belakang yang berbeda baik dari suku, agama, dan bangsa tetapi adalah bangsa Indonesia. Pengukuhan ini telah dideklarasikan semenjak tahun 1928 yang terkenal dengan nama "sumpah pemuda".
Setelah ada amanat UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD pasal 15 ayat 1 hurup e, yakni mengkoordinasikan anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang-Undang Dasar. Sertamerta berbagai wacana baik dari unsur pemerintahan maupun organisasi politik dan kemasyarakatan, mulai mengungkap bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terdapat kesepakatan yang disebut sebagai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Empat pilar ini adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. BIla tiang ini rapuh maka bangunan akan mudah roboh.empat tiang penyangga ditengah ini disebut soko guru yang kualitasnya terjamin sehingga pilar ini akan memberikan rasa aman tenteram dan memberi kenikamtan.Empat pilar itu pula, yang menjamin terwujudnya kebersamaan dalam hidup bernegara. Rakyat akan merasa aman terlindungi sehingga merasa tenteram dan bahagia.Empat pilar tersebut juga fondasi / dasar dimana kita pahami bersama kokohnya suatu bangunan sangat bergantung dari fondasi yang melandasinya. Dasar atau fondasi bersifat tetap, statis sedangkan pilar bersifat dinamis.Salah satu tugas dari MPR adalah Sosialisasi Empat pilar bernegara yang diamanatkan dalam UU No 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD Pasal 15 ayat (1) huruf e, yakni mengkoordinasikan anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang Undang Dasar.
1. Pancasila
Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima
nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Dengan pernyataan secara singkat bahwa
nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
1. Makna Nilai dalam Pancasila
a. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia
merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.
b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
c. Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia
d. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
e. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atauun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya. Sebagai nilai dasar, nilai-nilai tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan bersumber pada kelima nilai dasar diatas dapat dibuat dan dijabarkan nilai-nilai instrumental penyelenggaraan negara Indonesia.
2. UUD 45
Dalam UUD 45 disana tertuang Tujuan Negara yang tertuang dalamPembukaanUUD 1945 adalah“ Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpahdarah Indonesia”hal inimerupakan tujuan Negara
Rumusan “Memajukankesejahteraanumum, mencerdaskan kehidupan bangsa” hal ini merupakan tujuan Negara hokum material, yang secara keseluruhan sebagai tujuan khusus atau nasional.Adapun tujuan umum atau internasion aladalah “ikut melaksanakan ketertiban Dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.Untuk mencapa tujuan tersebut diperlukan aturan-aturan yang kemudian diataur dalam pasal-pasal, maka dalam kehidupan berbangsa dan bernegera semestinya mentaati aturan yang sudah diundang-undangkan.
3. NKRI
Kita tentunya sudah tahu bahwa syarat berdirinya sebuah negara ada empat, yaitu memiliki wilayah, memiliki penduduk, memiliki pemerintahan dan adanya pengakuan dari negara lain. Dan karena memenuhi empat syarat itulah kemudian Negara Indonesia lahir dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).NKRI lahir dari pengorbanan jutaan jiwa dan raga para pejuang bangsa yang bertekad mempertahankan keutuhan bangsa. Sebab itu, NKRI adalah prinsip pokok, hukum, dan harga mati.NKRI hanya dapat dipertahankan apabila pemerintahan adil, tegas, dan berwibawa. Dengan pemerintahan yang adil, tegas, dan berwibawalah masalah dan konflik di Indonesia dapat diselesaikan. “Demi NKRI, apa pun akan kita lakukan. NKRI adalah hal pokok yang harus kita pertahankan.
4. Bhineka Tunggal Ika
Suatu hari Megawati Soekarnoputri pernah mengemukakan, Pancasila bukan hanya falsafah bangsa, tetapi juga bintang yang mengayomi kehidupan seluruh rakyat. Dan Bhinneka Tunggal Ika adalah perekat semua rakyat dan semua kepulauan yang ada di Indonesia.Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 yang mengajakan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini kemudian diTerjemahkan sbb:Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggalTerpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.Artinya, walapun bangsa Indonesia mempunyai latar belakang yang berbeda baik dari suku, agama, dan bangsa tetapi adalah bangsa Indonesia. Pengukuhan ini telah dideklarasikan semenjak tahun 1928 yang terkenal dengan nama "sumpah pemuda".
MONUMEN PERANG DUNIA 2
MONUMEN PD 2
Monumen Perang Dunia II ini dibangun atas kerja sama pemerintah Indonesia dan Jepang pada tanggal 24 Maret 1994, sebagai peringatan kepada setiap umat manusia atas kekejaman perang, dengan segala bentuk akibatnya agar tidak pernah terulang lagi.
Arsitektur monumen yang dirancang oleh Hiroshi Ogawa ini sangat unik dan mengandung banyak arti melalui simbol bangunannya. Sebuah lekukan menyerupai cangkang keong menjadi pelindung bagi 3 set meja lengkap dengan tempat duduknya, didepannya berbaris secara simetris dan teratur dua belas balok marmer, serasa mengawal kita membaca tulisan dalam bahasa indonesia, inggris dan jepang di monumen ini.
Terdapat sebuah lorong kecil berkelok tepat disamping monumen ini, untuk memasukinya anda harus melewati pintu kecil yang tidak setiap waktu terbuka. Dulunya lorong kecil tersebut adalah gua alam, yang berfungsi sebagai tempat persembunyian tentara Jepang saat diserang oleh tentara sekutu pada tahun 1994.
Setiap tahun pada musim liburan, selalu ada warga Jepang yang datang berombongan ke Biak Numfor khusus untuk mendoa
kan arwah para prajurit Jepang yang gugur dalam pertempuran. Biasanya mereka datang berdoa pada malam hari dengan membawa lilin.
Monumen Perang Dunia II ini dibangun atas kerja sama pemerintah Indonesia dan Jepang pada tanggal 24 Maret 1994, sebagai peringatan kepada setiap umat manusia atas kekejaman perang, dengan segala bentuk akibatnya agar tidak pernah terulang lagi.
Arsitektur monumen yang dirancang oleh Hiroshi Ogawa ini sangat unik dan mengandung banyak arti melalui simbol bangunannya. Sebuah lekukan menyerupai cangkang keong menjadi pelindung bagi 3 set meja lengkap dengan tempat duduknya, didepannya berbaris secara simetris dan teratur dua belas balok marmer, serasa mengawal kita membaca tulisan dalam bahasa indonesia, inggris dan jepang di monumen ini.
Terdapat sebuah lorong kecil berkelok tepat disamping monumen ini, untuk memasukinya anda harus melewati pintu kecil yang tidak setiap waktu terbuka. Dulunya lorong kecil tersebut adalah gua alam, yang berfungsi sebagai tempat persembunyian tentara Jepang saat diserang oleh tentara sekutu pada tahun 1994.
Setiap tahun pada musim liburan, selalu ada warga Jepang yang datang berombongan ke Biak Numfor khusus untuk mendoa
kan arwah para prajurit Jepang yang gugur dalam pertempuran. Biasanya mereka datang berdoa pada malam hari dengan membawa lilin.
Subscribe to:
Posts (Atom)