Laman

Sunday, May 8, 2011

SUKOHARJO

SUKOHARJO

Kabupaten Sukoharjo, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah sekaligus masuk dalam Karisidenan Surakarta. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Sukoharjo sekitar 10 km sebelah selatan Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surakarta  di utara, kabupaten Karanganyar  di timur, kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunung Kidul di selatan, serta Kabupaten Klaten di barat. Bengawan Solo membelah kabupaten ini menjadi dua bagian: Bagian utara pada umumnya merupakan dataran rendah dan bergelombang, sedang bagian selatan dataran tinggi dan pegunungan.
Sebagian daerah di perbatasan utara merupakan daerah perkembangan Kota Surakarta, mencakup kawasan Grogol dan Kartasura. Kartasura merupakan persimpangan jalur Solo-Yogyakarta dengan Solo-Semarang. Kabupaten Sukoharjo dilintasi jalur kereta api Solo-Wonogiri, yang dioperasikan kembali pada tahun 2004 setelah selama puluhan tahun tidak difungsikan.

SEJARAH
Pasca Perang Jawa (1825-1830), pemerintah Hindia-Belanda makin memperketat keamanan untuk mencegah terulangnya pemberontakan. Kondisi masyarakat Jawa yang semakin miskin mendorong terjadinya tindak kejahatan (pidana) di berbagai tempat. Menghadapi hal itu pemerintah kolonial menekan raja Surakarta dan Yogyakarta agar menerapkan hukum secara tegas. Salah satunya dengan membentuk lembaga hukum yang dilengkapi dengan berbagai pendukung. Di Kasunanan Surakarta dibentuk lembaga Pradata Gedhe, yakni pengadilan kerajaan yang menjadi pusat penyelesaian semua perkara. Lembaga ini dipimpin oleh Raden Adipati (Patih) di bawah pengawasan Residen Surakarta. Dalam pelaksanaannya, Pradata Gedhe mengalami kesulitan karena volume perkara yang sangat besar. Sunan Pakubuwono dan Residen Surakarta memandang perlu melimpahkan sebagian perkara kepada pemerintah daerah. Mereka sepakat membentuk pengadilan di tingkat kabupaten yang diberi nama Pradata Kabupaten.
Pada tanggal 16 Februari 1874, Sunan Pakubuwono IX dan Residen Surakarta, Keucheneus, membuat perjanjian pembentukan Pradata Kabupaten untuk wilayah Klaten, Boyolali, Ampel, Kartasura, Sragen dan Larangan. Surat perjanjian tersebut disahkan pada hari Kamis tanggal 7 Mei 1874, Staatsblad nomor 209. Pada Bab I surat perjanjian, tertulis sebagai berikut :
Ing Kabupaten Klaten, Ampel, Boyolali, Kartasura lan Sragen, apadene ing Kawedanan Larangan kadodokan pangadilan ingaranan Pradata Kabupaten. Kawedanan Larangan saikiki kadadekake kabupaten ingaranan Kabupaten Sukoharjo. (Di Kabupaten Klaten, Ampel, Boyolali, Kartasura dan Sragen, dan juga Kawedanan Larangan dibentuk pengadilan yang disebut Pradata Kabupaten. Kawedanan Larangan sekarang dijadikan kabupaten dengan nama Kabupaten Sukoharjo).
Berdasarkan surat perjanjian tersebut sekarang ditetapkan bahwa tanggal 7 Mei 1874 menjadi tanggal berdirinya Kabupaten Sukoharjo, yang sebelum itu bernama Kawedanan Larangan.
yang sebelum itu bernama Kawedanan Larangan. Dengan demikian pada tahun ini (2011) Kabupaten Sukoharjo sudah berusia 137 tahun.









WISATA KABUPATEN SUKOHARJO
 
Batu Seribu

Merupakan tempat rekreasi keluarga yang didalamnya terdapat sumber air yang lebih dikenal dengan nama panca warna mengandung unsur-unsur kimia yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit. Terletak  di sebuah bukit kecil dengan pemandangan yang indah asri dan udara yang segar, terletak di Desa Gentan Kec. Bulu pada jalur jalan Nguter-Gentan, berjarak ± 13 km dari Kota Sukoharjo.  Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, warung makan, kios cinderamata, area tempat bermain anak-anak, panggung hiburan, kolam renang bertingkat, area perkemahan, gardu pandang.
 
Wisata Tirta Grogol Indah
Merupakan wisata tirta yang setiap periode tertentu diadakan lomba balap getek dan tangkap itik. Terletak di Desa Telukan dan Pondok, Grogol.
Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, Bebek air, Perahu dayung maupun bermesin, warung makan.
 
Pesanggrahan Langenharjo
Merupakan suatu pesanggrahan peninggalan Kraton Surakarta, dibangun oleh Raja Pakubuwono X dan dibagian belakang terdapat pemandian air panas, dahulu kala merupakan tempat meditasi dan liburan bagi keluarga raja. Obyek ini terletak di Desa Langenharjo, Kec. Grogol, berjarak 6 km dari Kota Solo kearah selatan.
Fasilitas yang terrsedia : Tempat parkir, MCK, pemandian air panas
 
Makam Balakan
Makam keturunan Raja Brawijaya sangat dikeramatkan oleh masyarakat sekitar, pada malam Selasa Kliwon banyak dikunjungi para peziarah. Terletak di Desa Balakan (Mertan), Kec. Bendasari.
 
Situs Kraton Kartosuro
Terletak di Kelurahan Kartosuro, Kec. Kartosuro, berjarak 25 km dari Kota Sukoharjo kearah barat. Kini Kraton Kartosuro tinggal bekasnya saja, dengan pagar tembok/beteng dari batu bata setebal 2-3 meter dan tinggi kurang lebih 3 meter. Peninggalan (petilasan) yang membuktikan keberadaan Kraton Kartasura, antara lain: Alun-alun, Kolam Segaran (sekarang menjadi lapangan), Gedong obat (dahulu gudang mesiu), Tembok berlubang akibat geger Pacinan, Sumur Madusaka yang digunakan untuk memandikan pusaka-pusaka kerajaan, Makam Bray. Sedah Mirah, masjid yang dibangun Sunan Paku Buwono II. Peninggalan-peninggalan lain adalah Genthong batu, Yoni, Lingga, Masjid Zaman Pakubuwana X serta tombak Kyai Jangkung dan Tombak Kyai Slamet
 
Pandawa Water World
Pandawa Water World (PWW)  adalah daya tarik wisata  yang berlokasi  di Kawasan Solo Baru,  Kab. Sukoharjo,  hanya 1 km dari Kota Solo  ke arah Selatan. Sesuai namanya, Pandawa Water World, tokoh Pandawa Lima diabadikan di sana. Gaya arsitektur bangunan  tempat wisata air ini   merupakan  perpaduan antara unsur modern dan tradisonal.  Pengunjung tak sekadar bermain dalam dunia air, tetapi melakukan apresiasi terhadap dunia pewayangan. Berbagai fasilitas wisata air seperti kolam renang,  surving boogie, lazy river, Bungy Tower dll terdsedia di PWW.
 
Keunikan Seni Budaya
· Upacara Ritual Pulung Langse, merupakan tradisi adat Jawa yang dilaksanakan sejak jaman dahulu
·Tarian Langenharjo, tarian khas Jawa yang dipagelarkan di Pesanggrahan langenharjo.  
Cinderamata
Gamelan jawa, seperangkat alat musik berupa gamelan (pelog dan slendro ) yang berpusat di Desa Wirun.
Kerajinan Rotan, produknya berbagai macam, seperti kursi, kap lampu, tempat Koran  berpussat di Desa Trangsan, Kec. Gatak.
Kerajinan Tatah Sungging, hasil karya seni berupa wayang kulit, di Desa Madegondo dan Desa Telukan

No comments:

Post a Comment